Pasific Pos.com
Kriminal

Isu Hoax Disebarkan Oleh 3 Golongan

Timika, Kapolres Mimika AKBP Agung Marlianto mengatakan, saat ini Indonesia terlebih khusus Papua dan Timika sedang terancam dengan adanya isu hoax yang membuat keresahan di tengah masyarakat

“Untuk masalah hoax itu musuh negara, secara universal negara kita ini terancam dengan isu berita tidak benar,” kata Kapolres, Kamis (11/4).

Ia menjelaskan, isu hoax atau berita bohong sengaja di publish oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menciptakan ketidakpercayaan masyarakat terhadap pemerintah baik ditingkat nasional, regional maupun didaerah pada saat pesta demokrasi berlangsung, namun telah menjadi perhatian bersama untuk melakukan penindakan terhadap penyebar berita hoax.

“Berita bohong ini sengaja dihembus oleh oknum-oknum tertentu untuk ciptakan mosi tidak percaya kepada pemerintah,” jelasnya.

Kapolres mengungkapkan, ada 3 kelompok yang sudah digolongkan oleh pihak keamanan yang mana golongan ekstrim kanan yang ingin mendirikan negara atas dasar agama tertentu dan estrim kiri organisasi yang menginginkan adanya referendum untuk menimbulkan kekacauan dan kekhawatiran di masyarakat, dan garis tengah yang dilakukan oleh orang perorang untuk menyerang secara pribadi pejabat tertentu

“Ada 3 golongan ekstrim kanan, ekstrim kiri dan tengah,” ungkapnya.

Sementara itu kata Kapolres, telah ditemukan beberapa orang yang menyebarkan isu menjelang pemilu, yang bisa berimbas dan tidak berimbas, namun dengan cepat ditanggulangi oleh pihak keamanan terkait pemboikotan pelaksanaan pemilu, dan telah disidangkan di Pengadilan Timika.

Terbukti selama tahun 2019 sebanyak 3 kasus hoax yang ditangani oleh Polres Mimika. Hal tersebut merupakan upaya untuk memberantas penyebar isu hoax yang merupakan ancaman negara.

“Tahun ini ada  3 kasus yang kita rilis di tahun 2019 awal,” ungkapnya.

Kapolres menegaskan akan menjamin keamanan warga untuk menyalurkan hak suara pada pemilu pada tanggal 17 April mendatang diseluruh Kabupaten Mimika mulai dari kota hingga pesisir dan pedalaman.

“Kita jamin TNI Polri dan Pemerintah selalu bersinergi untuk memberikan rasa aman agar masyarakat bisa memberikan hak suaranya di tanggal 17,” tegasnya. (Ricky).