Manokwari, TP – Meski sudah melakukan pelayanan pembuatan dokumen kependudukan seperti KTP, Kartu Keluarga (KK), akta kelahiran, dan dokumen kependudukan lainnya di distrik-distrik sejak tahun lalu, jumlah warga yang mengurus dokumen kependudukan pada tahun ini justru semakin banyak.
Hal itu karena masih masyarakat belum memiliki kelengkapan dokumen kependudukan. Kemungkinan, ada juga masyarakat yang belum sempat terlayani pada pelayanan tahun lalu.
Kepada Tabura Pos di kantor Lurah Padarni, Jumat (15/3), Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Manokwari, Yosep Isir mengatakan, dirinya sendiri ikut turun ke lapangan dan mengetahui animo masyarakat tinggi sekali terhadap pelayanan pengurusan dokumen kependudukan di distrik-distrik dan kampung atau kelurahan.
“Antusias masyarakat ini kemungkinan karena bertepatan dengan penerimaan calon aparatur sipil negara (ASN), karena selama ini kan mereka tidak urus tapi begitu ada informasi ada penerimaan ASN, masyarakat banyak yang mengurus dokumen kependudukan,” sebutnya.
Masyarakat, kata dia, sebenarnya mengetahui bahwa dokumen kependudukan penting, tapi banyak yang masih masa bodoh dan tidak mau urus. Akhirnya, Mereka berjubel mengurus dokumen kependudukan saat ada penerimaan calon ASN.
“Untuk itu, dilakukan koordinasi antara lurah dan Dinas Kependudukan untuk melakukan perekaman di kantor lurah dan mereka juga senang datang mengurus dokumen kependudukan. Ini yang saya lihat di lapangan. Begitu mereka datang, urus, terima, langsung pulang. Di kantor (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil) juga begitu, tapi orang banyak sekali,” ucapnya.
Diakuinya, banyaknya masyarakat yang datang mengurus dokumen kependudukan saat pelayanan di distrik-distrik menandakan bahwa selama ini masih banyak masyarakat yang belum lengkap dokumen kependudukannya. Padahal, sebenarnya sejak tahun lalu pihaknya sudah menerapkan sistem jemput bola dengan turun langsung ke distrik-distrik.
“Masyarakat banyak yang kita layani, tapi tahun ini kita turun layani malah tambah banyak. Saya tidak tahu ini karena pertambahan penduduk dari luar yang masuk atau batas waktu tahun lalu kami turun mereka tidak sempat melakukan perekaman. Jadi tahun ini mulai Februari turun lapangan sudah beberapa distrik dilayani seperti Sidey, Masni, dan Prafi. Masyarakat antusias sekali tapi belum selesai juga layani mereka semua,” ucapnya.
Warga yang tidak sempat dilayani di distrik, kata dia, dianjurkan untuk datang langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil. “Kami hanya programkan tiga hari, tapi kita sudah toleransi dua tiga hari lagi makanya sampai lima-enam hari di atas. Yang sisa, yang belum terlayani silakan ke kantor karena kami tidak naik ke sana lagi. Semua distrik dan kelurahan atau kampung yang ada kita layani semua sama,” sambungnya.
Sejauh ini, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil sudah melakukan pelayanan langsung di Distrik Sidey, Masni, dan Prafi. Kemudian melanjutkan pelayanan di Distrik Manokwari Barat dan sudah terlayani dua kelurahan, yaitu Kelurahan Amban dan Padarni.
“Kemarin sudah di Amban dan Manokwari Timur, jadi habis ini kami akan fokus lagi di Manokwari Selatan karena di sana juga banyak yang belum melakukan perekaman. Masih ada Tanah Rubuh dan Pantura yang juga belum dilayani di sana,” ungkapnya.
Saat pelayanan di distrik, kebanyakan masyarakat mengurus akta kelahiran. Sedangkan di Kelurahan Amban dan Padarni, pihaknya fokus untuk perekaman KTP elektronik dan pembuatan kartu keluarga.
Di Amban dan Padarni kebanyakan mengurus KTP dan KK, karena mereka tinggal di kota sehingga untuk dokumen lain bisa datang langsung ke kantor. “Kalau di luar kota, selain akta kelahiran juga kartu identitas anak (KIA) juga banyak,” jelasnya.
Sekretaris Kelurahan Padarni, Nelce Nakoh merasa sangat bersyukur karena kali ini ada kerja sama yang baik dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk memberikan pelayanan perekaman e-KTP dan pembuatan KK di kantor Lurah Padarni.
Pelayanan itu juga sebagai jawaban atas surat yang dikirim Lurah Padarni. “Sehingga hari ini (kemarin) warga dari 26 RT dan tujuh RW berduyun-duyun ke kantor lurah inni untuk mengurus dokumen kependudukan,” sebutnya.
Selama ini, masyarakat sudah diminta mengurus dokumen kependudukan ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil, namun masih banyak yang tidak mengurusnya. Padahal, dokumen itu sangat penting, terutama KTP dan KK.
“KTP dan kartu keluarga merupakan ujung tombak yang harus mereka pegang dalam pengurusan apa saja. Untuk itu mereka semua merasa senang dengan pelayanan ini, mereka sudah datang sejak pagi dan tunggu untuk mendapatkan pelayanan,” katanya.
Dia berharap warga yang belum memiliki dokumen kependudukan seperti KTP, KK, dan akta kelahiran datang ke kantor lurah untuk mengurusnya karena ada pelayanan langsung dari Dinas. (BNB-R3)