Pasific Pos.com
HeadlineOlahraga

Ini Penjelasan Manajemen Bank Papua Soal Dana Sponsor Persipura

JTF Fokus Endurance dan Feeling Ball
Persipura

Jayapura – Bank Papua akhirnya buka suara dan memberikan keterangan berkait masalah Perjanjian Kerjasama (PKS) sponsor yang terjadi dengan Persipura Jayapura hingga membuat manajemen klub kebanggaan masyarakat Papua itu menghentikan seluruh aktivitas klub karena finansial klub sudah semakin parah.

Sebelumnya, Persipura meminta Bank Papua sebagai salah satu sponsor utama Persipura di Liga 1 2020 untuk segera mencairkan dana sponsor sebesar Rp5 miliar yang belum dibayarkan. Pasalnya, kondisi keuangan Persipura sudah semakin kritis. Namun, permintaan ini tak dipenuhi pihak Bank Papua.

Menanggapi itu, Pemimpin Divisi Sekretaris Perusahaan, Erna M. Kapisa menampik kabar yang mengatakan kalau pihak perusahaan menolak untuk membayar sisa dana sponsor tersebut. Sebaliknya, Erna justru menjelaskan bahwa ini sudah sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati pada 28 Februari 2020.

Dalam perjanjian itu, Erna mengungkapkan kalau Bank Papua akan menjadi sponsor utama Persipura dan memberikan dana sebesar Rp10 miliar yang akan direalisasikan dalam tiga tahap pencairan.

“Tahap pertama, kami sudah berikan sebesar Rp5 miliar di awal kompetisi. Kami tidak bisa cairkan dana tahap kedua dan ketiga karena kompetisi Liga 1 2020 masih dihentikan,” ujar Erna dalam keterangan persnya, Kamis (7/1/2021).

Dia menjelaskan bahwa tahap pertama telah diberikan di awal kompetisi, tahap kedua sebesar Rp3,5 miliar akan diberikan di putaran kedua kompetisi, sedangkan tahap ketiga Rp1,5 miliar diberikan di akhir kompetisi.

Mengacu pada kesepakatan tersebut, maka pihak Bank Papua tidak bisa mencairkan dana tahapan kedua dan ketiga, karena kompetisi Liga 1 2020 yang masih dihentikan dan nasib kelanjutannya belum bisa dipastikan.

“Dengan diberhentikannya sementara Kompetisi Liga 1 – Shopee tahun 2020, maka Bank Papua belum dapat mencairkan dana Sponsorship tahap ke II dan III. Hal ini sesuai dengan persyaratan pencairan dana Sponsorship yang telah disepakati dalam Perjanjian Kerjasama (PKS) antara Bank Papua dan Persipura,” jelasnya.

Erna menegaskan bahwa Bank Papua tetap selalu mendukung dan berkomitmen menjadi sponsor utama Persipura. Pihaknya menjamin kalau dana sponsor yang masih kurang itu, akan segera diberikan jika kompetisi Liga 1 bergulir kembali.

“Apabila Kompetisi Liga 1 – Shopee tahun 2020 dilanjutkan, maka Bank Papua akan segera memenuhi kewajiban sesuai isi PKS untuk merealisasikan/pencairan dana sponsorship tahap II dan III,” tandasnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Persipura Jayapura, Benhur Tomi Mano menyampaikan bahwa terhitung Rabu 6 Januari 2021 seluruh aktivitas Persipura Jayapura dihentikan.

“Kami putuskan Persipura Jayapura menghentikan seluruh aktivitas, situasi finansial semakin sulit bagi kami untuk terus membayar gaji pemain, pelatih dan seluruh ofisial,” kata BTM melalui pesan Whatsapp grup.

Dia menambahkan bahwa kebutuhan finansial Persipura hanya didukung dari PT Freeport Indonesia, Kuku Bima dan anggaran dari manajemen Persipura.

Bank Papua yang termasuk sponsor Persipura, kata BTM, telah memastikan tidak dapat membayarkan sisa kontrak sebesar Rp5 miliar. Pihaknya sangat menyayangkan situasi tersebut, padahal Persipura berkesempatan untuk berlaga di AFC Cup 2021.

“Tidak mungkin kita paksakan tim berjalan tanpa membayar gaji pemain, pelatih dan ofisial. Kami juga kaget dengan keputusan Bank Papua yang tidak bersedia membayar sisa kontrak, padahal kami dengar yang disampaikan oleh Komisaris Utama adalah akan tetap ada dana untuk pembinaan pemain Persipura walaupun kompetisi tidak berjalan. Tapi ternyata tidak bisa dibayarkan. Aktivitas Persipura akan kembali berjalan jika ada dukungan finansial sponsor yang jelas dan pasti.

BTM menyampaikan terima kasih kepada Bank Papua atas kerjasama yang telah terjalin dengan baik selama ini. Dia berharap kedepan ada kerjasama lagi. (Zulkifli)