Pasific Pos.com
Papua Barat

IGRA Komitmen Tingkatkan SDM Papua Barat

Manokwari, TP – Pimpinan Wilayah Ikatan Guru Raudhatul Athfaal (IGRA) Provinsi Papua Barat, menggelar Rapat Kerja (Raker) I dengan tema Optimalisasi Potensi Sumber Daya Manusia dalam Mewujudkan Raudhatul Athfaal yang Unggul Islam dan Berdaya Saing, Jumat (28/6).

Raker perdana dibuka oleh Ketua Umum IGRA Pusat Sitti Latifah yang diwakilkan oleh Rahayu Yuliana dari Departemen Pendidikan IGRA Pusat.

Dalam sambutannya, dirinya mengaku kagum dengan pengurus IGRA Provinsi Papua Barat, sebab, sejak didirikan satu tahun lalu sudah bisa melaksanakan Raker yang diikuti pengurus IGRA yang sudah terbentuk di kabupaten dan kota di Papua Barat.

Dirinya kemudian, mengapresiasi tema yang diangkat dalam Raker perdana IGRA Provinsi Papua Barat, karena berkaitan dengan peningkatan SDM.

“Menurut saya, tema ini sangat enak, karena menurut penelitian, kemajuan suatu lembaga, kemajuan potensi anak, lebih dari 80 persen ditentukan oleh tangan-tangan pengajar. Seandainya kita mempunyai fasilitas yang memadai, tetapi sumber daya manusia tidak memadai, maka hasilnya tidak akan maksimal,” ujarnya.

Menurut dia, ada tiga hal kegagalan yang harus diperhatikan dan bisa menjadi motivasi dalam memajukan pendidikan, diantaranya pendidik terlalu melihat kekurangan di dalam dirinya, sehingga sebelum berbuat apa-apa sudah takut dan pendidik harus belajar mengembangkan diri mengupdate pengetahuan.

Oleh karena itu, dirinya berharap melalui Raker I ini, para pendidikan mempunyai gambaran apa yang harus disiapkan untuk mengajar anak didik.

“Tentu saja yang perlu diingat, IGRA adalah organisasi profesi yang mandiri, tetapi jangan salah IGRA juga bermitra dengan Kementerian Agama. Saya berharap, setelah Raker ini, paling tidak kita sudah memiliki sesuatu apa yang harus dilakukan untuk jangka pendek, menengah dan panjang,” pesannya.

Ketua IGRA Pengurus Wilayah IGRA Papua Barat, Nurain Sehat mengutarakan, IGRA adalah organisasi profesi yang berbadan hukum dan keberadaannya telah dijamin dalam undang-undang guru dan dosen, yang anggotanya para tenaga pendidik.

Dirinya mengajak para pengurus IGRA mampu menjadikan IGRA sebagai organisasi yang dapat mewujudkan tenaga pendidik yang profesional, berakhlak mulkarima dan berprestasi yang dapat mewujudkan lembaga pendidikan yang simbol Islami dan berdaya saing.

Dirinya berharap, dalam raker perdana ini, peserta aktif menyumbangkan ide, saran yang realistis sesuai visi dan misi IGRA.

“Melalui rapat kerja ini pertama ini, saya mengimbau para pengurus menjalankan organisasi IGRA sesuai visi misi dan tujuan mewujudkan tenaga pendidikan dan lembaga yang profesional, unggul, islamiah, dan berprestasi daya saing,” tukasnya.

Dirinya menambahkan, Raker ini juga sebagai ajang menyamakan persepsi dan menumbuh kembangkan semangat para pengurus untuk bisa mengabdi memberikan terbaik kepada lembaga.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Papua Barat, dalam sambutan yang diwakili oleh Kepala Seksi Pendidikan Agama Islam Kantor Kementerian Agama Kabupaten Manokwari, Farida mengutarakan, dalam kaitannya dengan pendidik agama Islam, pihaknya memiliki lima cabang dalam mata pelajaran Agama Islam yang sedikit berbeda dengan sekolah pada umumnya.

Ia menyebutkan, lima cabang mata pelajaran khusus Agama Islam ini hanya diterapkan di Madrasah, diantaranya Akidah Akhlak, Al Quran Hadist, Sejarah kebudayaan Islam, Fiqih dan Bahasa Arab.

Ketua Panitia Raker I, Samsuryani menambahkan, raker dimaksudkan untuk merumuskan, menyusun program kerja IGRA Provinsi Papua Barat tahun 2019-2023. [SDR-R3]