Manokwari, TP – Pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Manokwari periode 2019-2022 diharapkan melaksanakan tugas mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan. Salah satunya dengan meningkatkan kegiatan bakti sosial kepada masyarakat.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Manokwari, Edi Budoyo saat menghadiri pelantikan pengurus IDI Cabang Manokwari di Swiis-belHotel Manokwari, Kamis (25/4).
Budoyo berharap, pengurus IDI yang dilantik dapat melaksanakan tugas profesinya secara bertanggung jawab dengan lebih mengedepankan rasa empati dan peduli serta mengutamakan nilai-nilai kemanusiaan secara sungguh-sungguh.
Selain itu, terus menambah ilmu dan meningkatkan pengetahuan dan wawasan serta kompetensi dalam upaya peningkatan percepatan pelayanan Pemerintah Kabupaten Manokwari kepada masyarakat, khususnya dalam peningkatan derajat kesehatan.
“Selain itu, mampu mengembangkan pemikiran konseptual dan mewujudkan berbagai rancangan operasional yang baik. Dalam memenuhi kebutuhan itu, perlu menjadi perhatian adalah kemampuan pengurus dalam menjabarkan kebijakan lembaga maupun organisasi secara menyeluruh,” ujar Budoyo.
Dia juga mengingatkan dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Manaokwari jangan pernah merasa puas terhadap pencapaian selama ini, baik secara pribadi sebagai dokter maupun sebagai organisasi. Oleh karenanya, setiap pengurus hendaknya mempunyai kemauan yang kuat untuk memiliki wawasan yang luas dan siap membantu menggerakkan organisasi IDI lebih baik secara bersama-sama dan memiliki nilai dalam merumuskan dan melaksanakan kebijakan.
“Mudah-mudahan, banyak yang dilantik semua kerja sama, bergandengan tangan, bergotong royong untuk memajukan organisasi IDI. Itu harapan kita semua,” sebutnya.
Menurutnya, para dokter yang tergabung dalam IDI Cabang Manokwari juga harus memiliki sifat mampu dan independen menuju dokter yang professional. “Saat ini kita diperhadapkan pada era revolusi dan menuju masyarakat yang dikuasai oleh teknologi informasi secara digital. Oleh karena itu, saya berharap IDI Cabang Manokwari mampu berperan di dalamnya,” katanya.
Budoyo menambahkan, semua pengurus dan anggota IDI Cabang Manokwari wajib saling mengingatkan dan menjadikan IDI sebagai wadah pengayom dan pemersatu para dokter di Kabupaten Manokwari. Untuk itu, perlu menciptakan suasana kerja yang kondusif, kreatif, inovatid serta terus meningkatkan tali persaudaraan dan kekeluargaan baik sesama dokter maupun kepada tenaga kesehatan lainnya.
Ketua IDI Wilayah Papua Barat, Titus Taba mengatakan, ke depan makin besar tantangan yang akan dihadapi para dokter, di antaranya era globalisasi, ledakan kemajuan teknologi, dan tekanan internal.
“Kalau di era globalisasi kita tidak menyesuaikan, kita akan tertinggal. Nanti ada era masyarakat ekonomi ASEAN (MEA), jika kita tidak terlibat banyak dokter asing masuk kita tidak dapat apa-apa,” ungkapnya.
Terkait ledakan kemajuan teknologi, menurutnya, dengan industri 4.0 orang bisa membentuk kemampuan buatan. Nantinya, kata dia, ada mesin-mesin yang bisa mengumpulkan data pasien lalu dikirim, dikumpulkan, dianalisa, dan disimpulkan serta diberikan pengobatan lalu diterapi.
“Kita juga harus tahu supaya kita terlibat di dalam kegiatan-kegiatan itu. Kalau tidak mereka berjalan sendiri. Padahal kita kan masih diminta untuk menjunjung tinggi harkat kemanusiaan. Kalau sekarang mesin semua yang bekerja mungkin tidak ada lagi rasa kemanusiaan, mungkin tidak ada lagi bakti-bakti sosial,” sebutnya.
Ia yakin pengurus IDI yang dilantik masih aktif melaksanakan bakti sosial sebagai bentuk kepedulian sosial. Sebab, bakti sosial itu merupakan pelaksanaan salah satu dari tiga kegiatan utama IDI, yakni pengabdian kepada masyarakat. selain pengabdian kepada masyarakat, dua kegiatan utama IDI adalah etika dan profesionalisme.
Dia mengungkapkan, Kabupaten Manokwari masih kekurangan tenaga dokter, sehingga diharapkan dapat merancang kegiatan-kegiatan sosial.
“Misalnya bakti sosial katarak, IDI harus terlibat. Selama ini mungkin masih kurang bakti sosial operasi telinga. Jadi saya kira kita semua punya tanggung jawab itu. Saya harapkan itu bangkit dari masing-masing anggota supaya kita turut memikirkan,” tukasnya.
Pengurus IDI Cabang Manokwari yang dilantik diketuai oleh dr. Adhe Ismawan, dua wakil ketua dr. Albert S. Kapitarauw dan dr. Rivaldi Liligoly. Sedangkan sekretaris dijabat oleh dr. Benny Novrianto dan wakil sekretaris, dr. Rohma saleh.
Sementara Bendahara dijabat oleh dr. Valvie M. Kaparang dan wakil bendahara dijabat oleh dr. Xaviera. Kepengurusannya dilengkapi dengan lima bidang dengan masing-masing ketua, wakil ketua, sekretaris dan anggota.
Diantaranya, Bidang Ilmiah dan Pengembangan Profesi; Bidang Organisasi; Kesejahteraan, Seni, dan Olahraga; Pengabdian Masyarakat dan Tanggap Bencana; Humas dan Kerja Sama Antarlembaga. Ada juga Biro Hukum, Pembinaan, dan Pembelaan Anggota serta Tim Pengembangan Pendidikan Keprofesian Berkelanjutan (P2KB).
Sedangkan Majelis Kode Etik Kedokteran (MKEK) diketuai oleh dr. Rio Widharso; Wakil Ketua I, dr. Endang Sri Sugiarti; Wakil Ketua II, dr. Maria CM. Warwe; Sekretaris, dr. Fanny Oktarina dan lima anggota. (BNB-R3)