WAROPEN-Pelaksanaan peringatan Hari Ulang Tahun Kabupaten Waropen yang ke-16 yang jatuh tiap tanggal 1 Mei dan juga Hari Pendidikan Nasional 2 Mei digelar dalam satu waktu tersebar ditiga distrik. Bupati Waropen Yermias Bisai, SH memimpin langsung peringatan tersebut di Kampung Pirare Distrik Wapoga (barat), yang juga diikuti oleh warga masyarakat di Distrik Inggerus.
Wakil Bupati Waropen Hendrik Wonatorei, S.Sos sendiri mempimpin langsung di Kampung Mambai Distrik Soyoi Mambai (timur), juga diikuti oleh warga dan siswa setempat dan beberapa distrik Masirei, Risei Sayati, dan Wonti. Sedangkan untuk wilayah kota dipimpin oleh Sekda Waropen Melianus Aiwui.
Dua tempat pelaksanaan peringatan HUT Kabupaten Waropen dan Hari Pendidikan Nasional di Distrik Wapoga dan Soyoi Mambai diikuti oleh lebih dari 400 orang. Tidak hanya diramaikan oleh para siswa-siswi SMP dan SD, tetapi juga kepala-kepala kampung, bamuskamp dan juga warga kampung setempat. Meski saat itu dalam kondisi hujan.
Anehnya dalam kondisi yang sama pelaksanaan upacara di pusat pemerintahan di Waren hanya dihadiri oleh beberapa orang saja. Padahal pengumuman pelaksanaannya sudah disampaikan melalui pengumuman mobilitas dan juga undangan. Meski demikian pelaksanaannya ditiga titik ini berlangsung dengan aman.
Wakil Bupati Waropen Hendrik Wonatorei, S.Sos yang memimpin jalannya pelaksanaan upacara di Distrik Soyoi Mambai disambut hangat oleh warga setempat. Meski perjalanan dilakukan selama kurang lebih dua jam dari ibukota dan dalam keadaan hujan, warga tetap berbondong-bondong dan mempersiapkan lokasi pelaksanaan kegiatan.
Berkaitan di usianya yang ke 16 tahun Pemkab Waropen kata Wabup Hendrik Wonatorei menekankan beberapa program prioritas yang akan dikerjakan di tahun 2019, dan juga program lanjutan di tahun 2018 yang akan diselesaikan di tahun 2019. Seperti Pembangunan ruas jalan dua jalur Urei Faisei-Uri, Pembangunan Pasar Sentral Ronggaiwa, Pembangunan Drainase dan trotoar ruas jalan Urei Faisei-Waren, Peningkatan ruas jalan Saurisirami-Demba, Pembangunan ruas jalan lingkar Sombai, Pembangunan Perkantoran Pemerintah Daerah, dan Pemberantasan Kemiskinan Penduduk lewat program Gepemkesmawar (Gerakan Pemberantasan Kemiskinan Masyarakat Waropen).
Sementara program lanjutan tahun 2018 yang dikerjakan di tahun 2019 diantaranya; lanjutan pembangunan talud pantai Ronggaiwa-Sarafambai, lanjutan pembangunan Gedung Pertemuan Pemda Waropen, lanjutan pembangunan tahap akhir Gedung Kantor Bersama, lanjutan pembangunan rumah ASN di SPVI dan Rumah Masyarakat, lanjutan pembangunan Ruko Batu Zaman, Penataan jalan lingkar masuk RSUD Rodo Fabo, dan Program BBR (Bantuan Bahan Rumah) dan bantuan Perikanan.
Selain itu pula Wakil Bupati Hendrik Wonatorei memberikan apresiasi yang mendalam atas partisipasi warga yang telah datang mengikuti peringatan Hardiknas dan juga Peringatan HUT Kabupaten Waropen yang ke-16. Dikatakan, berbagai persoalan daerah di usia yang memasuki remaja tentu datang dari segala arah, namun hal itu tidak menyurutkan semangat pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Untuk itu dia berharap kerjasama yang baik antara masyarakat dan juga warga untuk bisa saling mendukung semua pembangunan yang telah direncanan, dan mengawal hingga semuanya berjalan dengan tuntas.
Bupati Waropen Yermias Bisai,S.H yang memimpin jalannya pelaksanan upacara di Distrik Wapoga berharap diusia ke 16 tahun ini memang masih terbilang belia, kurang pengalaman ilmu yang masih pas-pasan, dan perlu untuk terus belajar dan terus bekerja secara optimal.
“Siapa yang bilang kita tidak punya peran untuk membangun di Kabupaten Waropen, hal sekecil apapun yang sudah dilakukan itu rajin masuk kantor, mama-mama pergi kebun, dan bapa- bapa pergi kelaut itu sudah bangun waropen, membangun tidak hanya melihat dari adanya bangunan yang mewah hari ini hadir saja mengikuti upacara peringatan HUT Waropen dan Hardiknas itu sudah bagian dalam membangun Waropen, dan Pendidikan di Indonesia,” tegas Yermias Bisai.
Bupati Yermias Bisai juga berpesan kepada kepala-kepala distrik agar melakukan revolusi mental dalam pelayanan kepada masyarakat, saat ini jika kita tanya tidak sedikit masyarakat tidak percaya hasil kerja dari kepala distrik dan staf distrik, karena mereka (kepala distrik dan stafnya) tidak menetap di tempat,” lugas Bupati meminta agar staf distrik yang tidak masuk kerja agar gajinya ditahan.
“masak orang lain kerja full dari jam 8 hingga jam 4 sore baru dibayar gajinya, sedangkan yang lain tidak disiplin kerja, baru terimah gaji itu dosa ka tidak,” pungkasnya. (il/af).