Manokwari,TP-Hujan deras yang mengguyur kota Manokwari dalam beberapa hari terakhir, telah membuat beberapa kawasan pemukiman masyarakat di Kabupaten Manokwari menjadi korban genangan air, akibat meluapnya sungai wosi.
Menyikapi hal ini, salah satu pemerhati lingkungan, Andi Saragih, selaku direktur LSM Mnukwar, angkat suara, ketika dijumpai Tabura Pos diruang kerjanya kemarin, jumat (18/1).
Andi menilai ada beberapa faktor penyebab meluapnya sungai tersebut sehingga masyarakatlah yang menjadi korban. Faktor utama adalah hilangnya fungsi hutan untuk menahan laju air dan menyerap air hujan, sebelum masuk ke sungai dan kurangnya peran Pemerintah dalam menata dan merencanakan pembangunan kota Manokwari.
“Banyak lahan yang dibuka untuk menjadi kawasan pemukiman warga, akibat meningkatnya jumlah penduduk dan juga untuk pembangunan fasilitas lainnya,”
“Setau saya dulu, kawasan hutan gunung Sowi rendani itu statusnya hutan lindung, tidak tau sekarang, tapi karena kebutuhan pembangunan, maka lahan itu dibuka,” ucap, Andi.
Jadi akibat kurangnya lahan atau tempat resapan air hujan, maka terjadilah banjir seperti yang dialami warga Manokwari, karena ketika hujan turun air langsung kesaluran irigasi dan menuju sungai.
Daya tampung sungai sendiri terbatas, sehingga air akan meluap kekawasan pemukiman warga.
Pemerintah Manokwari juga dinilai kurang cermat atau terkesan lambat dalam merencanakan penataan kawasan kota Manokwari.
Apabila bila sudah ada perencanaan penataan kota yang memiliki daya dukung terhadap lingkungan, dibuat oleh Pemda Manokwari, maka kawasan kawasan pemukiman yang rawan kena bencana banjir tentunya sudah dapat diantisipasi oleh Pemerintah, sehingga tidak terjadi hal seperti sekrang terjadi. Ucap Andi.
“Kawasan hutan yang sudah beralih fungsi, tentunya tidak dapat dikembalikan lagi sebagaimana fungsinya, jadi Pemerintah harus berani mempertahankan kawasan hutan yang tersisa disekitar kota Manokwari,”
Selain itu, perlu dilakukan perbaikan atau penanganan kawasan rumah warga yang baru saja terkena dampak banjir, karena bulan ini intensitas curah hujan masih tinggi.
Kawasan pinggiran sungai wosi juga harus ditertipkan oleh Pemerintah, apabila ada bangunan bangunan yang masuk dalam kawasan sungai tersebut, yang mengakibatkan sempitnya daya tampung sungai tersebut.[CR46].