Manokwari, TP – Pada penutupan pendaftaran calon Aparatur Sipil Negara (ASN), Selasa (2/4), Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) Kabupaten Manokwari menerima 4.124 berkas lamaran.
Jumlah itu didominasi oleh pelamar formasi SMA sebanyak 2.020 berkas, disusul formasi tenaga teknis lain sebanyak 1.097 berkas, guru sebanyak 590 berkas, dan tenaga kesehatan sebanyak 417 berkas.
Saat ini, berkas-berkas tersebut sedang diverifikasi oleh BKPP dan hasilnya akan diumumkan pada 10 April mendatang.
“Nanti sudah bisa lihat di web, nanti teknisnya bagaimana akan kita lihat. Kita juga akan taruh di media massa siapa-siapa yang berhak ikut ke putaran kedua,” ujar Kepala BKPP Kabupaten Manokwari, Anton Renyaan kepada wartawan di halaman kantor Bupati Manokwari yang lama, Senin (8/4).
Dia mengemukakan, saat ini pihaknya masih melakukan verifikasi terhadap semua berkas yang masuk. Selama verifikasi, pihaknya menemukan banyak berkas yang tidak memenuhi syarat. Namun demikian, dia menolak menyebut jumlahnya karena belum resmi.
Namun, menurut dia, paling dominan karena salah lamaran, dan pendaftar di luar formasi yang ada. Mengenai dugaan manipulasi data oleh calon ASN, Renyaan mengaku ada. Namun saat disinggung dugaan itu apakah termasuk dugaan pemalsuan ijazah, dia mengakatan, belum bisa memastikannya.
Namun, menurut dia, pihaknya connect dengan Forlap Dikti. Dengan demikian, jika pelamar tidak ada dalam data Forlap Dikti, ijazahnya dapat dipertanyakan.
“Kalau di Forlap Dikti tidak keluar berarti akan diketahui itu dari mana. Tapi itu tidak banyak, hanya nol koma sekian persen. Tapi memang ada indikasi menipulasi data,” tukasnya. (BNB-R3) 