Sentani – Wakil Bupati (Wabup) Jayapura, Haris Richard S. Yocku, S.H., menegaskan dirinya akan menjaga netralitas jelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua pada 6 Agustus 2025 nanti.
Bahkan menurut Haris Yocku sapaan akrabnya, sejak hari pertama dirinya dilantik sebagai Wakil Bupati bersama bapak Yunus Wonda sebagai Bupati Jayapura, dirinya bersama Bupati Jayapura terus mengingatkan ke ASN agar tetap menjaga netralitas.
“Kalau ada isu terkait kami tidak netral. Saya sebagai wakil bupati bersama bapa Yunus Wonda sebagai Bupati Jayapura itu 100 persen netral. Tra pernah saya ucapkan perintahkan untuk mendukung paslon. Ataupun mendukung pasangan salah satu paslon. Bahkan saya maupun bapa bupati dalam setiap memimpin Apel Senin Pagi, sudah seringkali kami ingatkan ASN untuk terus jaga netralitas,” ungkapnya, Senin (21/72025).
“Selain memimpin Apel Senin Pagi, saya pribadi sudah seringkali sampaikan dalam setiap kegiatan agar ASN maupun kepala distrik tidak boleh berpolitik praktis dan selalu menjaga netralitas,” ucapnya menambahkan.
Menurut Haris Yocku, setiap orang memiliki hak untuk memilih pilihan mereka masing-masing, namun sebagai ASN harus tetap netral.
“Memang hak untuk memilih itu pilihan masing-masing. Namun sebagai ASN harus tetap menjaga netralitas. Ini yang selalu saya tegaskan sejak saya menjabat di hari perdana usai dilantik sebagai Wakil Bupati Jayapura,” tuturnya.
Sebagai Wakil Bupati, Haris Yocku, bertujuan untuk menyukseskan pesta demokrasi atau PSU Pilgub Papua di Bumi Khenambay Umbay. Karena itu sudah menjadi tugas pejabat negara maupun kepala/wakil kepala daerah.
“Tentunya, dengan pelaksanaan PSU Pilgub Papua yang aman, bersih dari isu SARA, money politik, dan berita hoax, serta adu domba maupun memecah belah,” katanya.
Disisi lain, Haris Yocku juga menegaskan, bahwa dirinya tetap loyal kepada Partai Amanat Nasional (PAN). Karena saat ini dirinya merupakan kader dan juga telah terpilih, serta sudah disahkan sebagai Ketua DPW PAN Papua periode 2024-2029.
“Disini kita harus mengerti, bahwa saya ini ketua partai. Tetapi, juga saya ini sebagai wakil bupati. Jadi, saya harus bisa memposisikan diri dalam hal memberikan dukungan. Saya memberikan dukungan kepada pasangan calon itu dengan kapasitas sebagai Ketua DPW PAN Papua,” tegasnya.
Namun demikian, ketika sebagai wakil kepala daerah, dirinya tahu tentang skop (batasannya) bicara terkait pesta demokrasi (PSU Pilgub) di Papua itu dirinya harus tetap netral.
“Kalau saya memakai atau menggunakan atribut partai, juga bicara sebagai kapasitas ketua partai itu sudah tentu saya memerintahkan kepada seluruh pengurus dan kader partai agar dapat bekerja maksimal untuk menangkan pasangan calon nomor urut 2 sesuai dengan instruksi dari DPP PAN yang telah memberikan rekomendasi B1KWK kepada paslon Mathius Derek Fakhiri (MDF) dan Aryoko Rumaropen,” pungkasnya