Pasific Pos.com
Papua Selatan

Harganas Diharap Memacu Keluarga Indonesia

MERAUKE,ARAFURA,-Peringatan Harganas diharapkan dapat menjadi pemacu bagi keluarga Indonesia untuk terus meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan keluarga agar dapat menghasilkan generasi yang berkualitas. Peringatan Harganas tahun ini masih sama dengan tahun sebelumnya karena mengedepankan keikutsertaan keluarga dan mencerminkan empat pendekatan ketahanan keluarga, yaitu keluarga berkumpul, berinteraksi, berdaya, peduli dan berbagi . Hal tersebut dikemukakan Bupati Merauke, Frederikus Gebze pada upacara peringatan Harganas XXVI di lapangan upacara Kantor Bupati Senin lalu.

Lebih lanjut ia menyampaikan, salah satu kegiatan yang digalakkan dalam momentum Harganas XXVI adalah ‘gerakan kembali ke maja makan’ dan gerakan tidak melihat media social dan TV pada pukul 18.00-21.00 atau gerakan 1821.  Dengan maksud mulai jam 6 sore sampai 9 malam anggota keluarga sama-sama melakukan aktifitas yang mengarah pada nuansa kebersamaan, misalnya bagi yang muslim dengan melaksanakan shalat, mengaji, makan malam, belajar atau berdiskusi dengan keluarga. Harapannya dapat mendekatkan dan meningkatkan kembali interaksi anggota keluarga yang akan mewujudkan terciptanya ketahanan keluarga.

Kedua gerakan tersebut sudah dicoba dan dibudayakan di Kota Padang  yang akan menjadi tuan rumah Harganas XXI. Sesuai amanat keputusan presiden nomor 39 tahun 2014 tentang Harganas maka tanggal 29 Juni ditetapkan sebagai Harganas. Sebab pemerintah menyadari pentingnya lembaga keluarga dalam membangun suatu bangsa dimana keluarga merupakan lingkungan utama dan pertama membentuk kepribadian bangsa dan kehidupan bernegara.
Pasalnya setiap keluarga memiliki fungsi yang disebut 8 fungsi keluarga, meliputi fungsi agama, cinta kasih, perlindungan, ekonomi, pendidikan, reproduksi, social budaya dan fungsi lingkungan. Melalui 8 fungsi tersebut diharapkan setiap keluarga memenuhi, memahami dan melaksanakan mengingat setiap fungsi merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.