Pasific Pos.com
Kota Jayapura

Hadiri Acara Coffe Morning dan Joy Sailing di Atas Kapal KRI Balongan-908, Ini Tanggapan Politisi Partai NasDem

 

 

Jayapura,- Wakil Ketua Fraksi Partai NasDem, Dr. Ir. Alberth Merauje, A.Md.Tek., S.T., M.T., IPM menghadiri acara Coffee Morning dan Joy Sailing yang digelar oleh Komando Daerah Armada (Kodaeral) X Jayapura di atas kapal KRI Balongan-908, pada Jumat pagi, 26 September 2025.

Adapun kegiatan ini diikuti oleh unsur Forkopimda Papua, pelajar, masyarakat umum, serta mitra kerja Kodaeral X, dengan rute pelayaran mengitari Teluk Humbold, Port Numbay, dari pelabuhan Jayapura, Kota Jayapura, Provinsi Papua.

Alberth Merauje yang saat itu mewakili Ketua DPRP menjelaskan, bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara pemerintah daerah, TNI AL, dan masyarakat untuk meningkatkan keamanan laut, pengawasan wilayah perbatasan, serta optimalisasi potensi sumber daya perairan Papua.

Menurut Politisi Partai NasDem itu, Coffee Morning dan Joy Sailing juga menjadi momentum memperkenalkan armada baru Kodaeral X dan memperkuat komunikasi antara TNI AL, Forkopimda, dan masyarakat.

Namun demikian, Alberth Merauje yang juga merupakan anggota Komisi IV DPR Papua itu menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas undangan dari Kodaeral X.

Ia menegaskan, jika pentingnya keberadaan Armada TNI Angkatan Laut 10 dalam menjaga keamanan wilayah laut Papua, yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini atau PNG, serta mengantisipasi berbagai ancaman di perairan.

“Kehadiran Armada TNI AL 10 sangat strategis untuk menjaga keamanan laut, membina putra-putri Papua menjadi taruna, serta mengoptimalkan potensi laut bagi kesejahteraan masyarakat. Ini adalah bukti nyata kehadiran negara di wilayah pesisir dan perbatasan,”tandas Alberth Merauje kepada media usai mengikuti kegiatan tersebut.

Sekedar diketahui, KRI Balongan-908, merupakan kapal buatan dalam negeri yang diluncurkan pada tahun 2020 dan dilengkapi dengan teknologi modern yang memungkinkan pengolahan air laut menjadi air tawar secara mandiri selama 24 jam.

Bahkan, sistem radar canggih, dan berbagai peralatan navigasi mutakhir. Kapal ini berperan sebagai armada pendukung utama untuk menjaga teritorial laut Papua, termasuk wilayah pesisir Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura, Sarmi, Mamberamo, Serui, Waropen, Supiori, dan Biak.

Alberth Merauje menekankan bahwa keberadaan kapal ini tidak hanya untuk pengamanan laut, tetapi juga untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pembinaan masyarakat pesisir.

“Armada TNI AL 10 bekerja sama dengan Kodam Cenderawasih dan Kepolisian Daerah Papua untuk menangani illegal fishing, penyelundupan, serta aktivitas ilegal lainnya yang dapat merugikan negara,”ujarnya.

Apalagi kata Alberth, tugas pengamanan armada ini juga fokus pada pembinaan masyarakat pesisir. Program-program yang telah berjalan antara lain pelatihan penangkapan ikan tuna di Biak Numfor, pengolahan hasil laut, hingga ekspor ikan.

Sehingga menurutnya, perlu dilakukan kerja sama dengan pihak ketiga untuk mendukung pemasaran dan distribusi hasil perikanan, sehingga dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) serta kesejahteraan masyarakat lokal.

“Laut biru adalah emas kita. Dengan armada yang memadai dan fasilitas pendukung, potensi laut Papua dapat dikelola untuk kesejahteraan rakyat sekaligus memperkuat stabilitas keamanan. Armada ini juga menjadi sarana pendidikan bagi generasi muda Papua, membentuk mereka menjadi taruna TNI AL yang profesional dan siap mengabdi untuk bangsa,” tegas Alberth Merauje.

Legislator Papua itu juga menekankan bahwa perlunya pembangunan dermaga representatif di Papua. Sebab, saat ini, Kodaeral X memiliki armada terbatas dan membutuhkan fasilitas yang memadai agar kapal dapat berlabuh dengan aman.

Lanjut dikatakan, dermaga ini akan memudahkan pengawasan laut, penanganan illegal fishing, serta mendukung pengembangan potensi laut untuk kepentingan rakyat. Beberapa lokasi yang menjadi kandidat antara lain Holtekamp, yang memiliki gelombang laut tidak terlalu besar dan kedalaman yang cukup untuk kapal besar.

Menurutnya, pentingnya koordinasi antara pemerintah pusat, pemerintah provinsi, masyarakat adat, dan DPR dalam hal pembebasan lahan untuk pembangunan fasilitas armada, termasuk pelabuhan dan dermaga. Hal ini bertujuan untuk memastikan armada TNI AL dapat berfungsi maksimal, baik untuk keamanan laut maupun pengelolaan sumber daya perairan.

Oleh karena itu ujar Alberth, Kegiatan Coffee Morning dan Joy Sailing ini juga menjadi kesempatan bagi masyarakat dan pelajar untuk memahami peran strategis TNI AL dalam menjaga keamanan laut, pengelolaan sumber daya alam, dan pembangunan daerah.

Dikatakan, dengan keberadaan armada baru, diharapkan dapat memperkuat posisi Papua sebagai wilayah yang aman, produktif, dan berdaya saing tinggi, sekaligus mendorong generasi muda untuk berkarir di bidang kemaritiman dan pertahanan.

Alberth Merauje juga menyebut, pengembangan armada laut tidak hanya soal keamanan, tetapi juga peningkatan kapasitas ekonomi daerah, kesejahteraan masyarakat pesisir, dan pembangunan sumber daya manusia. Pembinaan taruna, pelatihan nelayan, serta pengelolaan hasil laut menjadi bagian dari strategi jangka panjang untuk menciptakan Papua yang maju dan sejahtera.

“Kontribusi Kodaeral X terhadap percepatan pembangunan daerah adalah memperkuat stabilitas keamanan, mendukung ekonomi pesisir, serta membina generasi muda Papua. Dengan sinergi ini, kita berharap Papua dapat menjadi barometer pembangunan nasional di kawasan timur Indonesia,” ujarnya

Untuk itu, Albertj Merauje menambahkan, dengan hadirnya armada modern seperti KRI Balongan-908 dan dukungan berbagai pihak, termasuk Forkopimda dan masyarakat, TNI AL diharapkan dapat lebih efektif menjaga wilayah laut, mendukung pengembangan ekonomi, serta mempersiapkan generasi muda Papua menjadi bagian dari penguatan pertahanan nasional. (Tiara).