Pasific Pos.com
Headline

Gubernur Jamin Peresmian RSUP Aman, Tidak Ada Pemalangan

Jayapura, – Penjabat Gubernur Papua, Ramses Limbong, memastikan bahwa peresmian Rumah Sakit Umum Pemerintah (RSUP) di Kota Jayapura yang akan dilakukan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akan berlangsung aman dan tanpa gangguan.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Senin (2/6), Ramses menegaskan bahwa tidak akan ada aksi pemalangan oleh masyarakat adat selama agenda peresmian berlangsung.

“Saya jamin tidak ada pemalangan saat peresmian nanti. Sudah dijamin oleh ondoafi Kampung Yoka,” tegasnya.

Presiden Prabowo dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Jayapura pada 18 Juni 2025, salah satu agendanya adalah meresmikan RSUP Jayapura. Meski jadwal resmi belum diterima oleh Pemprov Papua, Gubernur Ramses memastikan kunjungan tersebut tetap akan dilaksanakan dalam bulan ini.

Menurut Ramses, pembangunan RSUP telah rampung 100 persen dan saat ini tinggal menunggu peresmian. Pemerintah Provinsi Papua juga sedang menyelesaikan akses jalan utama menuju rumah sakit tersebut.

“Pekerjaan jalan masuk ke lokasi RSUP sedang berlangsung. Kami pastikan saat peresmian, semua persiapan berjalan baik,” katanya.

Terkait potensi aksi pemalangan oleh masyarakat adat Hebeibulu, Kampung Yoka, Ramses mengungkapkan bahwa telah dilakukan mediasi. Meski belum ada titik temu, Pemprov akan terus melakukan koordinasi agar masalah tersebut tidak mengganggu kegiatan peresmian.

“Memang ada persoalan lahan. Universitas Cenderawasih memiliki sertifikat seluas 6,6 hektare dari total 9,9 hektare. Jika tidak ada titik temu, kami minta diselesaikan melalui jalur hukum,” ujarnya.

Ramses juga mengajak masyarakat Papua untuk menyambut kunjungan Presiden dengan damai dan penuh rasa syukur, mengingat pembangunan RSUP Jayapura merupakan bentuk perhatian besar pemerintah pusat terhadap Papua.

“Kita patut bersyukur, sebab tidak semua daerah mendapatkan fasilitas rumah sakit vertikal seperti ini. Apalagi RSUP ini juga akan menjadi rumah sakit pendidikan bagi Universitas Cenderawasih,” katanya.

Sebelumnya, pada Rabu (28/5), sejumlah warga adat Hebeibulu Yoka melakukan aksi pemalangan RSUP sebagai bentuk tuntutan atas hak ulayat yang belum terpenuhi. Ondofollo Kampung Yoka, Ricky David Mebri, menyatakan bahwa pemalangan dilakukan agar pihak Universitas Cenderawasih sebagai penanggung jawab pembangunan dapat menindaklanjuti tuntutan mereka.

Leave a Comment