JAYAPURA,- Sejumlah maskapai penerbangan mengurangi rute penerbangan ke Kabupaten Biak Numfor. Padahal Bandara Frans Kaisiepo Biak telah menyandang status sebagai bandar udara internasional.
Gubernur Papua Lukas Enembe mengaku heran dengan kebijakan sejumlah maskapai termasuk penerbangan milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Garuda Indonesia.
Lukas pun menceritakan pengalamannya yang sempat beberapa kali kesusahan bersama rombongan untuk berkunjung ke “kota karang”. Termasuk kunjungan dalam rangka melantik Bupati Kabupaten Biak Numfor periode 2019 – 2024 Herry Ario Naap.
“Pak Bupati Herry Naap, kami cari pesawat setengah mati (untuk ke Biak) . Pesawat tidak mau masuk biak karena ada tidak ada penumpang. Garuda Indonesia pun tidak mau karena tidak ada penumpang. Jadi, ini kita harus bagaimana ini? Sebab Biak ini kan bandaranya luar biasa tapi pesawat tidak mau mendarat,” keluhnya, di Biak, kemarin.
Kendati demikian, Lukas menyebut maklum dengan kebijakan pihak maskapai yang mengurangi rute penerbangan ke Biak. Sebab dari informasi yang diperolehnya, maskapai akan merugi bila terus mempertahankan rute itu.
Oleh karenanya, lanjut Enembe, hal ini menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah daerah setempat untuk bagaimana membuat iven atau hal terkait lainnya, yang fungsinya dapat menarik minat wisatawan berkunjung ke Biak.
“Ataukah berupaya menggali potensi maupun kekayaan alam setempat untuk dijual ke luar daerah. Karena Biak ini kan punya banyak pulau yang luar biasa. Nah inilah yang menjadi tugas kepala daerah setempat supaya bisa menarik wisawatan ke Biak, sehingga orang semakin banyak datang kesini,” harapnya.
Bupati Kabupaten Biak Numfor Herry Naap mengaku siap mengemban amanah itu. Pihaknya berjanji akan berupaya menggali potensi wisata setempat, sehingga bisa menambah pemasukan daerah melalui kunjungan wisatawan lokal maupun manca negara.