JAYAPURA,- Gubernur Papua Matius Fakhiri menerima kunjungan kerja Pengurus Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Papua periode 2024–2029 di ruang kerjanya, Senin (3/11/2025).
Pertemuan tersebut membahas konsolidasi dan sinergi antara PGRI dan pemerintah daerah dalam memajukan dunia pendidikan di Papua.
Ketua PGRI Provinsi Papua, Elia Waromi, menyampaikan bahwa pertemuan ini merupakan langkah awal untuk melaporkan kepengurusan baru sekaligus memperkuat kerja sama dengan pemerintah provinsi.
“Pertemuan ini adalah yang pertama bagi PGRI sebagai organisasi yang menaungi para guru di tingkat provinsi, dan kota/kabupaten untuk melaporkan diri secara langsung kepada Gubernur,” ujar Waromi.
Ia menegaskan, PGRI siap menjadi mitra strategis pemerintah dalam mengawal visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Papua dalam bidang pendidikan lima tahun ke depan.
“Konsolidasi dengan pemerintah harus dibangun karena guru-guru di lapangan adalah ujung tombak pelaksanaan pendidikan,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, PGRI juga menyoroti masih adanya ketimpangan pendidikan antarwilayah. Menurut Waromi, perkembangan pendidikan di Kota Jayapura cukup baik, namun daerah seperti Sarmi, Mamberamo Raya, dan Waropen memerlukan perhatian khusus. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah banyaknya guru yang enggan kembali ke tempat tugas di daerah setelah berada di kota.
Dalam pertemuan tersebut, Ketua PGRI juga menyampaikan permohonan agar Ibu Gubernur Papua dapat menjadi “Ibunda PGRI” Provinsi Papua — sebuah tradisi nasional yang telah ada di seluruh provinsi di Indonesia sebagai bentuk dukungan moral bagi para pendidik.
Menjelang Hari Ulang Tahun ke-80 PGRI yang akan diperingati pada 25 November 2025, PGRI berharap pemerintah daerah dapat membuka ruang dialog dengan para guru agar aspirasi mereka dapat diakomodasi dalam kebijakan pendidikan daerah.
Menanggapi hal itu, Gubernur Matius Fakhiri meminta PGRI memberikan masukan konkret dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Papua terkait mekanisme dukungan teknis dan kebijakan penempatan guru di wilayah terpencil.
“Permasalahan perlindungan dan kenyamanan guru juga menjadi hal yang perlu dicari formulanya,” kata Fakhiri.
Gubernur Fakhiri menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidik.
“Kita ingin menyiapkan generasi emas Papua, dan itu dimulai dari pendidikan yang kuat serta layanan kesehatan yang baik,” tegasnya.
