Pasific Pos.com
Papua Barat

Goram Gaman Sebut Ada PR Besar Dibalik Penghargaan yang Diberikan Conservation International

Manokwari, TP – Gubernur Papua Barat, Domingus Mandacan, beberapa waktu lalu telah menerima penghargaan sebagai pahlawan konservasi global atau ‘Global Conservation Hero’ oleh Conservation National (CI) karena salah satunya Provinsi Papua Barat, telah memiliki Peraturan Daerah Khusus (Perdasus) Provinsi Pembangunan Berkelanjutan (Konservasi).

Anggota DPR Papua Barat, Abraham Goram Gaman mengapresiasi penghargaan yang diberikan kepada orang nomor 1 di Pemprov Papua Barat tersebut. Dirinya mengatakan, penghargaan itu diberikan bukan tanpa alasan.

Namun, Goram Gaman yang juga sebagai aktivis lingkungan merasa, tidak ada yang ‘wah’ dari penghargaan tersebut, yang membuat rakyat Papua Barat merasa senang.

Dirinya menilai, dengan sudah diterimanya penghargaan itu, justru menjadi sebuah PR besar bagi Gubernur dan stakeholder yang berada di Papua Barat.

Ia menjelaskan, Provinsi Papua Barat pasca ditetapkannya Perdasus Provinsi Pembangunan Berkelanjutan (konservasi) pada Maret 2019 lalu, belum melakukan apa-apa yang berkaitan langsung dengan konservasi, tetapi sudah mendapatkan penghargaan tersebut.

Karena fakta yang ada, masih terjadi penebangan hutan secara illegal (illegal logging), illegal fishing maupun illegal manning yang secara kenyataan bertolak belakang dengan penghargaan yang sudah diterima.

“Penghargaan ini bukan membuat kita wah dan merasa senang, tetapi ini menjadi PR besar membuat kita bagaimana menyambut penghargaan itu dengan tindakan-tindakan nyata untuk perlindungan, pengelolaan sumber daya alam secara arif, bijaksana dan lestari. Mendapatkan penghargaan tetapi masih ada illegal logging, illegal fishing, illegal manning yang mengancam lingkungan hidup. Ini menjadi tantangan besar,” jelasnya kepada wartawan di gedung DPR Papua Barat, Selasa (2/7).

Goram Gaman menyatakan, langkah-langkah yang harus dilakukan setelah mendapatkan penghargaan itu adalah mendorong proses pelestarian dan pengelolaan sumber daya alam (SDA) secara berkelanjutan.

Di samping itu, untuk menjawab penghargaan itu, Gubernur harus mendorong dan mengawal agar Perdasus tentang Provinsi Pembangunan Berkelanjutan benar-benar diaplikasikan, sehingga roh dari pembentukan Perdasus itu bisa terlaksana di seluruh wilayah di Papua Barat.

“Karena dalam Perdasus ini ada ruang-ruang yang harus dikonservasi atau dilarang untuk melakukan aktiftas dan ada ruang yang boleh ada aktivitas. Kalau ada aktivitas di ruang-ruang konservasi harus ditindak tegas dengan aturan yang berlaku,” ujarnya seraya menambahkan bila pelanggaran di wilayah konservasi tidak ditindak tegas maka apalah arti penghargaan yang sudah terima Gubernur.

Lanjut Goram Gaman, sebagai pemilik hutan yang luas dan menjadi penyumbang udara bagi masyarakat Indonesia dan masyarakat dunia dan pendapatan yang besar, seharusnya Papua Barat mendapatkan timbal balik dari hal sumbangsih itu.

“Kalaupun demikian, dunia pun harus mebantu Papua Barat dalam proses pembangunan baik pembangunan secara fisik maupun non fisik dalam mengembangkan sumber daya manusia. Ini dunia harus ikut respon,” jelasnya.

Anggota Fraksi Otsus ini mengutarakan, berkaitan dengan penghargaan konservasi, Perdasus Provinsi Pembangunan Berkelanjutan dan Perdasus Wilayah dan Masyarakat Adat seperti dua mata uang yang tidak dapat dipisahkan, karena ada ruang-ruang wilayah milik Masyarakat Adat yang sudah dimasukkan dalam wilayah konservasi.

“Sehingga dua perdasus ini harus dilihat secara keseluruhan untuk mengimplementasikan dalam proses pembangunan. Sebab, ada peran Masyarakat Adat seperti memberikan sanksi kepada para pelanggaran dan sanksi dari Masyarakat Adat akan dikolerasikan dengan sanksi hukum positif, sehingga semuanya terlindungi dalam sebuah konservasi,” tandas Goram Gaman.

Dirinya menambahkan, bila semua yang dijelaskannya di atas sudah diimplementasikan, maka sudah sewajarnya Papua Barat mendapatkan penghargaan sebagai Provinsi yang melundungi lingkungannya dari CI.

“Saya pikir jika sudah diimplementasikan maka sudah layak Papua Barat mendapatkan penghargaan itu, tetapi juga menjadi tantangan besar secara nasional dan internasional terhadap Papua Barat. Ini menjadi PR bagi kita semua, tetapi ingat dunia internasional juga harus memperdulikan kita,” tandas pria yang masih aktiv sebagai aktivis lingkungan di Papua Barat ini. [SDR-R1]