Pasific Pos.com
Headline

Fakhiri: Golkar Harus Jadi Perekat Politik dan Motor Pembangunan di Tanah Papua

Jayapura,- Terpilih secara aklamasi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Papua dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI, Komjen Pol (Purn) Mathius D. Fakhiri menegaskan tekadnya menjadikan Golkar sebagai perekat politik dan motor penggerak pembangunan di Tanah Papua.

Dalam pernyataannya kepada pers, Fakhiri menyampaikan rasa syukur dan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kader, seraya menegaskan pentingnya konsolidasi internal dan kolaborasi lintas partai demi masa depan Papua yang lebih baik.

“Partai Golkar telah mengerahkan segala daya dan kemampuan untuk mengusung saya dalam Pilgub Papua, dan puji syukur hasilnya baik. Kini saatnya saya mengembalikan semangat itu untuk membesarkan kembali Golkar Papua,”tandas Mathius D Fakhiri atau disingkat MDF  kepada sejumlah awak media, Jumat 17 Oktober 2025, malam.

Mantan Kapolda Papua ini juga menyinggung masa kekosongan kepemimpinan Golkar Papua setelah wafatnya Alm. Wakil Gubernur Klemen Tinal, dan memuji kepemimpinan Plt Ketua DPD Golkar Papua Ahmad Doli Kurnia Tandjung, yang dinilainya berhasil mengembalikan marwah Golkar di Papua.

“Pak Doli luar biasa, beliau sudah bekerja keras membawa kembali kehormatan Golkar sehingga kita bisa bersaing dalam politik Papua dan meraih kursi 9 kursi di DPR Papua,”tandas MDF.

Tak hanya itu, ia juga menekankan bahwa salah satu tanggung jawab besar kepemimpinannya adalah memastikan kehadiran Golkar Papua di tingkat nasional.

“Target kita ke depan, Golkar Papua harus punya wakil di DPR RI. Itu tanggung jawab besar yang harus kita perjuangkan bersama,” tegasnya.

Dengan demikian kata Fakhiri, fokus awal kepengurusannya adalah merapatkan barisan dari tingkat provinsi hingga kabupaten/kota dalam rangka menghadapi agenda politik tahun 2029.

“Kita akan memperkuat struktur dari bawah hingga atas. Kalau di DPR Papua kemarin kita punya 9 kursi, target kita ke depan bisa naik menjadi 12 hingga 15 kursi. Itu modal untuk memenangkan Pilgub berikutnya,” ujanya dengan nada  optimistis.

Bahkan, Fakhiri juga menyatakan siap berkolaborasi dengan seluruh partai politik yang sebelumnya menjadi mitra pengusung, termasuk membuka komunikasi dengan partai-partai lain di Papua.

“Saya akan merangkul semua pihak. Tidak boleh ada musuh abadi. Lebih baik mencari seribu teman daripada satu musuh. Papua ini butuh semua orang untuk bekerja sama membangun,” imbuhnya.

Ia juga menyinggung langkah-langkah konkret untuk mempererat hubungan politik di Papua, termasuk dengan sejumlah tokoh yang sebelumnya berbeda pilihan.

“Saya sudah minta Wakil Gubernur untuk bertemu dengan Kakak Costant Karma. Saya pikir semua sudah selesai, tidak perlu lagi ada perpecahan. Kita harus bergandengan tangan untuk membangun Papua,”tuturnya.

Untuk itu,  MDF  kembali menegaskan bahwa politik sudah berlalu dan kini saatnya bekerja nyata.

“Tinggalkan persaingan Pilkada 2024. Mari DPR, bupati, wali kota, semua bersatu untuk membangun Papua. Uangnya mungkin tidak banyak, tapi kalau kita kompak, hasilnya akan besar,”pungkasnya.

Oleh karena itu, dengan semangat rekonsiliasi dan kebersamaan, Mathius menandai awal kepemimpinannya sebagai Ketua DPD Golkar Papua dengan pesan kuat,  Golkar harus menjadi perekat politik dan motor pembangunan di Tanah Papua. (Tiara)