Manokwari, TP – Pihak Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan Kabupaten Manokwari sebagai Koordinator Seksi Transportasi Perayaan HUT Pekabaran Injil (PI) ke-164, tahun 2019, mengakui ada puluhan masyarakat yang tidak terangkut dari Pulau Mansinam ke Manokwari.
Kepada wartawan di ruang kerjanya, Jumat (8/2), Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan, dan Perikanan (PKP) Kabupaten Manokwari, Albert Simatupang menuturkan, jumlah tamu dan masyarakat dari luar Manokwari yang mengikuti perayaan HUT PI di Pulau Mansinam sangat banyak dan di luar dugaan panitia.
“Setelah didata, khususnya seksi transportasi, tamu dari luar Manokwari mencapai 2.000 orang, belum lagi masyarakat dan jemaat-jemaat di Manokwari,” ujarnya.
Dia mengaku turun dan melihat langsung proses penjemputan jemaat dan masyarakat baik di Pelabuhan Manokwari maupun pelabuhan di Pulau Mansinam.
Saat penjemputan trip terakhir atau trip ketiga di Pulau Mansinam, katanya, melihat masih banyak jemaat dan masyarakat, dirinya berkoordinasi dengan kapten KMP Napan untuk menambah jumlah penumpang. meski sudah full, diakuinya masih ada puluhan masyarakat yang tidak terangkut.
“Ketika saya di atas kapal saya lihat masih ada sekitar puluhan orang yang tidak terangkut. Namun, masyarakat yang tidak diangkut itu bukan menjadi tamu panitia, mereka adalah masyarakat lokal,” sebutnya.
Panitia, lanjutnnya, sesuai komitmen dan anggaran yang disiapkan, hanya tiga kali mengangkut peserta baik pergi maupun pulang dan semua tamu panitia terlayani.
Dia menambahkan, sebagian besar masyarakat yang datang ke Mansinam bukan untuk beribadah, melainkan datang untuk berekreasi, sehingga bukan menjadi tanggung jawab panitia.
Ia menjelaskan, fasilitas kapal yang disiapkan panitia, mulai pukul 06.00-08.30 WIT, tetapi warga yang datang untuk sekedar jalan-jalan, datang ke Pulau Mansinam sekitar 10-00 WIT ke atas.
“Namun ketika pulang mereka menumpang kapal yang disiapkan panitia. Ini yang membuat membludaknya penumpang di atas kapal,” ungkapnya.
Sesuai pengamatannya, masyarakat juga pergi ke Mansinam dari beberapa pelabuhan, seperti Pelabuhan Fasharkan Angkatan Laut, BLK, dan Pelabuhan Ketapang. Padahal, panitia sudah menyampaikan bahwa jika ingin mengikuti ibadah perayaan HUT PI di Mansinam, maka silakan menggunakan kapal yang disiapkan panitia di Pelabuhan Manokwari.
Selain itu, tambah Simatupang, pihaknya juga memperoleh informasi adanya perahu yang terbalik, namun tidak ada korban jiwa. Terkait hal itu, menurutnya, jauh-jauh hari pihaknya sudah mengingatkan para pemilik perahu agar tidak berebutan penumpang dan mengutamakan keselamatan penumpang.
“Jauh hari kami sudah sampaikan seperti itu, tetapi nyatanya ini namanya cari uang, sehingga baku rebut, sehingga terjadilah kejadian seperti itu,” tegasnya.
Dia bersyukur, pelayanan panitia pada HUT PI tahun ini sudah baik, sekalipun dalam momen seperti itu pasti ada juga kekurangan.
“Kita yang bertugas adalah manusia, bukan malaikat. Kita punya keterbatasan, tetapi itulah intinya. Kenapa tidak terevakuasi semua, persoalannya itu,” sebutnya.
Dia juga menyebutkan, lonjakan tamu dari luar Manokwari jauh di luar perkiraan panitia. Padahal, sebelum pelaksanaan HUT PI, panitia sudah menyampaikan ke jemaat-jemaat agar bersurat ke klasis terkait jemaat yang hendak mengikuti HUT PI di Mansinam.
“Kami kecolongan karena mereka ini tidak terdaftar di kami. Itu yang membuat panitia sebenarnya agak kewalahan. Tetapi setelah mereka datang ke sini, kami tetap melayani sebagai tamu walaupun di luar tanggung jawab kami. Terjadinya lonjakan tamu karena itu, tapi secara keseluruhan panitia sudah melayani dengan baik,” tandasnya.
Sebelumnya, salah satu tokoh pemuda Kelurahan Sanggeng, Komis Wambrauw menilai kinerja Panitia HUT PI tahun 2019, khususnya seksi transportasi, kurang maksimal, karena masih adanya masyarakat yang tidak terangkut.
“Masih ada masyarakat yang tidak terangkut, itu menandakan bahwa kinerja panitia kurang maksimal. Diharapkan pada HUT PI tahun depan kinerja mereka lebih baik lagi,” ujarnya kepada Tabura Pos di Sanggeng, baru-baru ini.
Dia juga mengusulkan agar pada pelaksanaan HUT PI berikutnya, selain panitia inti di Manokwari, dibentuk juga panitia lokasi di setiap kabupaten di Tanah Papua. Hal itu dimaksudkan agar memudahkan masyarakat atau jemaat yang ingin mengikuti HUT PI di Pulau Mansinam.
“Selama ini panitia di Manokwari saja, sehingga masyarakat yang dari kabupaten saat tiba di sini kebingungan dan tercecer. Kalau ada panitia juga di setiap kabupaten mudah mengkoordinasikan dan diakomidir,” pungkasnya. [BNB-R4]