Jayapura, Dua orang mantan anggota TPN/OPM pimpinan Mathias Wenda menyatakan kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kembalinya dua orang ini diikuti oleh istri dan anak anaknya. Selain menyatakan diri kembali kepangkuan NKRI mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis M16 beserta amunisinya.
Komandan Korem (Danrem) 172/PWY, Kol. Inf. J. Binsar P. Sianipar mengatakan penyerahan senjata sekaligus kembalinya dua warga beserta keluarganya ini merupakan hasil dari pembinaan teritorial semua pihak di wilayah Skouw.
“Keberhasilan ini bukan saja TNI yang berperan tetapi juga semua pihak baik kepolisian, PLBN dan pemerintah Kota Jayapura sehingga kita harus mendukung penuh,” tegasnya.
Danrem 172 PWY Kolonel Inf Binsar Sianipar menjelaskan, dari keempatnya satu diantaranya merupakan pejabat yang berada langsung dibawah komando Mathias Wenda. Bahkan mereka juga terlibat dalam sejumlah aksi penyerangan di wilayah perbatasan Papua – PNG, salah satunya penyerangan dan penyanderaan warga pada 2014 lalu yang menewaskan seorang warga sipil.
“Ini hal yang luar biasa. Mereka bukan orang asing tapi Warga Negara Indonesia (WNI) yang dulu memiliki persepsi berbeda. Hari ini mereka datang dengan kesadaran mereka. Kita fasilitasi mereka kembali menjadi WNI,” ujar Danrem Binsar.
Menurut dia, melalui Program operasi “Cinta Kasih”, bagaimana pihaknya memberikan pelayanan ke masyarakat sehingga semua persoalan bisa diselesaikan dengan metode cinta kasih.
“Terpenting mereka mau kembali, membangun komitmen untuk membangun Indonesia. Selama ini mereka mau kembali, tapi tidak ada yang fasilitasi,” ungkap Danrem didampingi Wakil Walikota Jayapura, Rustan Saru, Kepala PLBN Yan Numbery, Dansatgas Yonif PR 328/DGH Kostrad, Mayor Inf Erwin Iswari.
Kedua keluarga warga Indonesia ini sudah mengungsi ke PNG sejak tahun 2000, dan tinggal di hutan, namun karena membutuhkan pendidikan untuk anak anaknya mereka akhirnya memilih kembali lagi ke Indonesia.
“Kami berjuang tetapi tidak ada hasil dan kami juga kesulitan tinggal di hutan sehingga kami berpikir kami harus kembali ke Indonesia dan membangun negara Indonesia,” ujar perwakilan mantan TPN/OPM ini