JAYAPURA – Setiap 8 Maret setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional. Peringatan ini ditetapkan oleh PBB pada Desember 1977 untuk memperjuangan hak-hak perempuan yang setara dan mewujudkan perdamaian dunia.
Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Papua dan USAID Bersama, program pencegahan dan pengurangan kekerasan berbasis gender di Indonesia Timur, menggelar jalan santai bersama dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Jumat (8/3/19).
Kegiatan ini diikuti sebanyak 70 peserta dari Dinas P3AKB Papua, organisasi perempuan, gereja serta masyarakat umum. Tema tahun ini yaitu Balance for better atau setara lebih baik untuk perempuan Papua yanh maju, setara dan bebas dari tindakan kekerasan.
Kegiatan yang berlangsung dari 06.30 pagi diawali dengan pawai bersama dari Taman Imbi Jayapura dan berakhir di GOR Cenderawasih. Dalam perjalanan, peserta pawai membagikan poster dan stiker yang berisi pesan mengenai kesetaraan gender kepada pengendara dan pejalan kaki dan berakhir dengan senam dan makan bersama.
Kepala DP3AKB Papua, Anike Rawar menyampaikan, hari perempuan Internasional merupakan momen bagi perempuan untuk tidak lagi mengurung diri di dalam rumah, namun ini adalah saatnya perempuan menjadi dirinya yang hebat karena semua perempuan hebat.
“Masih banyak tantangan yang dihadapi oleh pemerintah Papua terkait persoalan ketimpangan antara laki-laki dan perempuan. Data indeks pembangunan gender 2016, Papua menunjukkan angka provinsi terendah dari provinsi lain di Indonesia, yaitu 78,52 persen dari 90,82 persen angka tingkat nasional,” kata Anike.
Selain itu, lanjut Anike, penelitian lain menunjukkan tingginya angka kekerasan berbasis gender termaksud kekerasan seksual, fisik, psikis dan juga rendahnya akses dan pemenuhan hak-hak mendasar seperti kesehatan, pendidikan, yang menjadi tantangan bagi perempuan untuk mengekspresikan diri kemampuam dirinya.
Jalan santai ini dalam rangka mengkampanyekan dan mendorong pemenuhan hak-hak perempuan Papua untuk setara, maju dan bebas dari tindak kekerasan.
“Tugas DP3AKB sebagai leading sector pemerintah untuk pemenuhan perlindungan dan pemberdayaan perempuan tidak mudah, diperlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak untuk bekerja sama meningkatkan upaya untuk pemenuhan hak-hak mendasar perempuan Papua,” jelasnya.