JAYAPURA – Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kota Jayapura, Ronert L.N. Awi menghimbau kepada pedagang, dan distributor komoditas pertanian maupun bahan lokok untuk tidak melakukan penimbunan barang di luar kewajaran.
Hal itu dilakukan agar tidak mengalami kenaikan harga karena terjadi kelangkaan barang saat hari-hari besar keagamaann sebab mempengaruhi inflasi di Kota Jayapura.
“Bahan pokok yang biasanya digunakan seperti telur, minyak goreng, tepung terigu, beras, lombok, sayur mayur, ayam di beberapa pasar tradisional dan modern harganya tetap stabil saat,” jelas Robert di Kantor Wali Kota Jayapura, Senin (1/7/19).
Awi mencontohkan, hari raya idul fitri 2019 terjadi kelangkaan bawang merah dan bawang putih sehingga harganya dijual masing-masing Rp100 ribu per kilogram.
“Sekarang sudah nomal lagi karena stoknya sudah ada. Sebenarnya tidak masalah karena setiap dua minggu distributor mendatangkan barangnya. Ada 45 distributor bahan pokok di Kota Jayapura,” ujar Robert.
Robert menjelaskan, pemerintah Kota Jayapura dan Tim Pengendali Inflasi terus melakukan pemantauan dan mengamankan ketersediaan bahan pokok dan komoditas pertanian di pasar tradisional maupun pasar modern.
“Kami pastikan stok bahan pokok aman dengan ketersediaan yang cukup. Saya menghimbau kepada distributor dan pedagang tidak menaikkan harga bahan pokok serta melakukan penimbunan barang,” ungkap Robert.
Salah satu distributor bawang di Pasar Hamadi, Haji Awi menyatakan bila mengambil barang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan pedagang.
“Sekali ambil satu ton untuk dijual dalam dua minggu. Saya tidak pernah melakukan penimbunan karena begitu barang datang langsung saya bagi habis kepada langganan saya. Langganan sekali ambil 100 kilogram,” jelas Haji Awi.