Pasific Pos.com
Olahraga

Dispora Sulsel Arogan dan Tak Cerminkan Semangat PON XX

Tim Futsal PON Papua berada di GOR Sudiang Makassar, dan tidak diijinkan berlatih oleh Dispora setempat.

JAYAPURA – Pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang tersisa 78 hari, Jumat (16/07) KONI Papua dan Pengurus Cabang Olahraga Futsal Provinsi Papua terutama Pelatih Kepala Tim Futsal Papua, Daud Arim menyesalkan sikap dan ulah tingkah laku arogan yang tidak mencerminkan semangat PON dari pihak Dinas Kepemudaan dan Olahraga Makassar Provinsi Sulawesi Selatan.

Kekecewaan sejumlah pihak di Papua dipicu oleh tanggapan pihak Dispora Makassar terhadap surat permohonan KONI Papua, yang memohon digunakannya GOR Sudiang Makassar untuk tempat latih tanding Tim PON Futsal Papua. Tanggapan yang dengan tegas menolak dinilai sebagai sikap untuk ‘menabuh genderang perang sebelum perang dimulai’.

“Kami kecewa sekali dan sikap dan tanggapan yang dilakukan pihak Dispora Makassar ini, tetapi tidak apa kami tetap berlatih meski di lapangan yang tidak memadai tapi mau apalagi karena pihak KONI juga sudah terlanjur membooking akomodasi bagi tim sehingga terpaksa kita selesai saja dulu latihan di Makassar ini,” kata Daud Arim via selulernya dari Makassar, Jumat (16/07) sore.

Dijelaskan Daud Arim terkait kronologis penolakan penggunaan GOR Sudiang itu, Daud Arim mengakui bahwa tim yang dipimpinnya tiba di Makassar pada tanggal 3 Juli 2021 dan sampai di Makassar, dirinya sudah sempat komunikasi dan bertemu pelatih Tim Futsal Sulsel.

“Kita sudah atur waktu untuk latihan dan menurut pelatihan Tim Sulsel tidak apa, kita Tim Papua bisa berlatih pagi dan mereka bisa latihan di sore hari, tapi sejak hari itu juga kita disuruh memasukan surat dan saya sudah informasikan kepada KONI Papua dan tanggal 6 Juli 2021 itu surat KONI Papua sudah tiba di Dispora Makassar dan diakui sudah diterima dan sementara diproses,” jelas Arim.

Setelah pengaturan waktu latihan bersama pelatih Tim Futsal Sukses itu, ternyata tim Papua masih juga dilarang untuk menggunakan GOR Sudiang, sementara surat dari KONI Papua sendiri dikatakan tadi sudah dan sedang diproses pihak Dispora Makassar. Akibatnya Tim Futsal Papua yang masih harus menunggu mendapatkan kesempatan untuk uji tanding dengan salah satu Tim Futsal di Makassar dan pertandingan dilakukan di Lapangan Goro Arena Makassar, selain itu setiap hari yang bisa dilakukan Tim Futsal Papua hanyalah Joging dan latihan ringan saja.

“Tiba-tiba hari ini surat dari Dispora Makassar menanggapi kalau GOR Sudiang hanya diperuntukan bagi Tim Futsal Sulsel dan Tim Cabor atau Atlet asal Sulsel saja, disinilah saya sangat kecewa sekali sampai tadi pelatih Tim Futsal Sulsel telpon tidak saya angkat karena kekecewaan itu. Mereka sudah sepakat tetapi tiba-tiba tidak bisa menggunakan GOR Sudiang itu,” ungkap Arim.

Akibat kondisi itu, Daud Arim sejujurnya berharap dapat segera kembali ke Papua dan langsung ada di Klaster Mimika untuk bisa menjalani TC intensif tetapi karena KONI Papua sudah terlanjut membiayai akomodasi Tim, makanya Arim mengaku terpaksa harus menunggu saja.

“Target kita sebenarnya sampai tanggal 2 Agustus 2021 dapan itu kami sudah harus ada di Timika dan mudah-mudahan bisa seperti itu karena di Makassar sini juga buat apa kalau tidak bisa latihan maksimal,” kata Arim lagi terdengar kecewa.

Padahal dikatakan Daud Arim, timnya hadir di Makassar ini untuk persiapan PON juga dan bagus kan jika bisa berlatih tanding dengan Tim Futsal Makassar tetapi rupanya tim Futsal Papua dijawab dengan sikap yang tidak sepantasnya, apalagi untuk semangat PON ini kan sportivitas menjadi bagian yang penting diperhatikan semua tim dari daerah manapun di Indonesia. Tapi bagi kami itu tidak apa juga hanya itu telah membuat kami kecewa sekali,” tandas Daus Arim lagi.

Arim menambahkan bahwa memang sebenarnya sudah jauh-jauh hari semua pihak di Indonesia ini sudah harus diberikan surat, apakah itu tentang rencana latihan, tv ataupun uji coba atau yang lainnya sehingga tidak seperti ini, ketika sudah ada di kota yang dituju masih harus menunggu surat. Tapi bagi Arim, tidak apa karena sudah mengetahui juga sikap dari kontingen sukses secara umum. Terutama dalam menyikapi kehadiran tim dari Provinsi Papua, dan menurutnya alasan soal Covid-19 tidka cukup rasional karena Covid ini kan dimana-mana, lagi pula kan sudah disepakati untuk jadwal latihannya agar tidak menumpuk.

Sekretaris Umum KONI Kabupaten Mimika, Cesar A. Tunya, SH., M.Si., M.H yang sempat bisa diperoleh keterangannya juga hanya mengakui kecewa dan menurutnya, “Kalau mau tabuh genderang perang itu sebaiknya nanti di PON tapi tidak apalah kalau memang mereka seperti itu, kita juga bukan tidak punya lapangan,” tekan Cesar.

Sebelum muncul masalah ini diketahui bahwa Dinas Kepemudaan dan Olahraga Provinsi Sulawesi Selatan melalui suratnya, nomor: 416/1209/DISPORA/VII/2021 perihal penyampaian terkait permohonan penggunaan GOR Sudiang tanggal 14 Juli 2021 kepada Ketua Umum KONI Provinsi Papua menjawab surat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Papua Nomor 352/Umm/KONI-Papua/VII/2021 tanggal 6 Juli 2021, perihal permohonan pemakaian lapangan GOR Sudiang Makassar.

Surat yang ditandatangani Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Makassar Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Arwin Azis, S.STP itu menegaskan bahwa GOR Sudiang sementara digunakan Tim Cabang Olahraga di Provinsi Sulawesi Selatan dalam persiapan menghadapi PON XX di Papua, dan selama Pandemi Covid-19 hanya diperuntukkan bagi Kontingen Sulawesi Selatan yang berlatih persiapan menghadapi PON XX di Papua.Atas dasar itu dan didalam kondisi penyebaran virus Corona sangat rentan terpapar bagi siapa saja, pihak pengelola GOR Sudiang membatasi penggunaan GOR Sudiang untuk umum dan penggunaannya hanya diprioritaskan untuk atlet PON XX Papua di Sulawesi Selatan.

Sementara itu, dalam laga uji coba yang berlangsung di Goro Arena Makassar, Jumat sore, Tim Futsal PON Papua menang 12- 4 atas Tim Futsal Taluh Batu Makasar FC.