Manokwari, TP – Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Manokwari, Barnabas Dowansiba, mengatakan persiapan Ujian Nasional (UN) SMP dan SD tahun 2018, terus dilakukan pihaknya.
Dowansiba menjelaskan, persiapan yang baru selesai dilakukan adalah pengisian Dapodik kelas IX SMP dan kelas VI SD, dari masing-masing guru.
Penyelesaian pengisian Dapodik untuk kelas IX SMP dan kelas VI SD, kata Dowansiba, sudah termasuk dua sekolah yang sebelumnya bermasalah.
“Kebetulan saya bersama anggota Dapodik sudah ke Jakarta dan sudah selesaikan dan tidak ada masalah lagi soal peserta. Sekarang pos juga sudah ada, tinggal kaji dan sosialisasikan ke sekolah. Itu yang sementara ini kita lalui, tapi belum pastikan jumlah karena harus ikuti Dapodik,” kata Dowansiba kepada para wartawan di halaman SD Inpres 11 Prafi, Selasa (22/1).
Yang terpenting, kata Dowansiba, Dapodik sudah tidak ada masalah lagi, sehingga saat ini, pihaknya tinggal melihat peserta UN dan menentukan waktu untuk disosialisasikan ke sekolah-sekolah.
Dowansiba berharap, para orangtua siswa dan dewan guru tetap menjaga para siswa agar tidak ada yang putus sekolah di tengah jalan. Sebab, kalau ada yang tidak ikut UN, menandakan bahwa angka putus sekolah masih ada.
“Makanya diharapkan agar anak-anak yang sudah terdaftar harus menjaga diri, pengawasan dari orangtua agar mereka semua ikut ujian hingga selesai. Dengan demikian, tidak repot lagi dengan angka putus sekolah,” jelas Dowansiba.
Orang nomor 1 dijajaran Disdikbud Manokwari ini menambahkan, tahun lalu, ada 62 peserta UN SD tidak mengikuti UN, meski sudah terdaftar dan dianggap sebagai angka putus sekolah.
“Itu untuk SD. Kalau SMP, tidak sampai 60 orang, sekitar 20-an siswa yang tidak ikut ujian,” pungkas Dowansiba. [BNB-R4]