Pasific Pos.com
Lintas Daerah

Dinkes Mimika Tuntaskan Pembangunan Lima Puskesmas

Timika, – Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika berhasil membangun lima Puskesmas baru yakni Puskesmas Timika, Mapurjaya, Wakia, Potowaiburu dan Jita. Pembangunan lima gedung baru Puskesmas ini menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang dianggarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes), tahun 2018 lalu.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Mimika, Alfred Dowu saat peresmian lima Puskesmas tersebut di halaman Puskesmas Timika, Jalan Trikora, Selasa (26/3) melaporkan bahwa dinkes telah menyelesaikan sejumlah kegiatan fisik dan pengadaan barang dan jasa di tahun  2018 dengan sumber anggaran dari dana Otonomi Khusus (Otsus), DAK, Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Bagi Hasil Pajak (BHP). Diantaranya, pembangunan fisik berupa gedung baru lima Puskesmas tersebut.

“Dari lima puskesmas ini, ada dua yang sangat terpencil dan jauh yakni puskesmas Potowaiburu dan puskesmas Jita. Walaupun jauh, tapi Dinkes berupaya untuk dibangun menggunakan beton dan lantai keramik. Lima puskesmas ini dibangun dengan ukuran yang sama baik panjang ataupun lebar. Memang untuk Puskesmas Timika dan Mapurjaya agak beda di bagian depannya saja,” jelasnya.

Menurut dia, lima puskesmas ini  dibangun dengan fungsi pelayanan rawat inap. Selama proses pembangunannya Dinkes sering melaksanakan monitoring dan evaluasi yang melibatkan Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) serta tim TP4D Kejari Mimika.

Selain itu menggunakan dana BHP, Dinkes juga telah menuntaskan pembangunan Puskesmas Pembantu (Pustu) Fakafuku Distrik Agimuga dan Pustu Bella Distrik Alama. Selebihnya adalah membangun pagar keliling di Puskesmas Limau Asri Distrik Iwaka dan Puskesmas Wania Distrik Wania.

“Itulah beberapa kegiatan-kegiatan fisik yang telah dilaksanakan oleh Dinkes di tahun 2018. Semua itu telah rampung dan Puji Tuhan hari ini (Kemarin-red) kita bisa meresmikan lima Puskesmas yang dibangun menggunakan DAK,” tuturnya.

Sedangkan untuk pengadaan barang dan jasa yang bersumber dari DAK, Dinkes telah melakukan pengadaan sebanyak 15 unit mobil ambulance untuk dibagi-bagikan ke setiap Puskesmas dengan tujuan memperlancar pelayanan.

Rencana pengadaan ambulance di Dinkes Mimika menurut dia, telah diusulkan sejak tahun 2016 lalu, tetapi tidak pernah diakomodir. Dengan demikian, setelah diusulkan ulang di tahun 2018, langsung disalurkan.

“Sekarang ada delapan unit ambulance yang sudah ada. Sedangkan tujuh unit yang lainnya sementara dalam perjalanan. Kemarin saya sudah terima surat tanda pengiriman. Tahun 2018 saya mencoba mengusulkan lagi dan ternyata diakomodir. Tidak apa-apa saya masuk penjara, asalkan ambulance untuk kelancaran pelayanan harus ada di setiap Puskesmas di Mimika,” katanya.

Mengingat telah diresmikannya lima gedung baru Puskesmas, diharapakan para petugas medis bisa menjaga dan nerawat baik bagian dalam gedung ataupun bagian luar gedung hingga halamannya.

“Karena selesai diresmikan, gedung itu harus digunakan. Harus dirawat bagian dalam dan luar gedungnya,” katanya.

Selanjutnya Wakil Bupati Mimika, Yohanes Bassang  sebelum meresmikan gedung baru lima puskesmas tersebut mengharapkan semua peuskesmas ini segera dipergunakan usai diresmikan agar tidak menjadi bangunan yang mubazir.

“Sebetulnya saya tersinggung dengan sindiran orang-orang Eropa terhadap kita di Indonesia. Karena orang eropa bilang, orang Indonesia itu senang membangun, tapi tidak mempunyai hati untuk pemeliharaan,” ungkap Bassang.

Ia mengaku, sindiran tersebut merupakan kenyataan yang ada di Mimika. Dimana, telah banyak gedung yang dibangun, tetapi selanjutnya menjadi babak belur karena tidak digunakan dan dirawat. Hal ini menurut dia, merupakan kelemahan dalam pengelolaannya.

“Kita harus bersyukur bisa membangun Puskesmas semewah yang ada. Padahal orang lain berfikir yang namanya puskesmas itu hanya dibangun dengan bahan papan yang sederhana,” ungkapnya.

Hal tersebut menurut dia merupakan catatan khusus bagi Kepala Sub bagian (Kasub) program di Dinkes, di setiap Puskemas termasuk di Bappeda supaya setiap tahunnya membuat perencanaan anggaran untuk pemeliharaan setiap gedung yang telah dibangun.

“Jadi nasib  lima gedung puskesmas yang telah diresmikan ini ada di pundak masing-masing Kepala Puskesmasnya sehingga gedung itupun tidak merana dan bertanya kapan aku digunakan?,” tuturnya. (Ricky).