Pasific Pos.com
Papua Tengah

Dinkes Intan Jaya Jamin Pelayanan Kesehatan Tetap Berjalan

SUGAPA – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Intan Jaya, Sopianus Zonggenau mengatakan, pihaknya tetap optimis untuk menaikan derajat kesehatan walaupun memiliki sejumlah kendala dan kekurangan.
Salah satu kendala yang dialami pihaknya, Sopianus menjelaskan, akses transportasi untuk melakukan distribusi obat-obatan dan petugas medis di dua distrik terluar, yakni Ugimba dan Agisiga.

“Kami punya obat-obatan, juga tenaga medis ada. Tapi yang kami kendala adalah transportasi menuju ke dua distrik ini. Padahal, dua tempat ini titik fokus dari dinas,” kata Sopianus Zonggenau kepada awak media usai pemberkatan gedung sementara RSU Pratama Intan Jaya, Senin (17/6/2019) kemarin.

Walaupun demikian, ia meyakini pihaknya tetap melaksanakan tugasnya sebagai penyelamat nyawa manusia Migani, Nduga, Dani dan Wolani. “Saya sudah pastikan, pasca pelayanan pemerintahan dipindahkan kembali dari Nabire, semua petugas siap dan sedang melayani,” ucapnya.

Ia juga menyinggung potensi penyakit yang rawan diderita warga setempat yakni Infeksi Saluran Nafas Atas (Ispa). Walaupun demikian, pihaknya tetap mencegah dengan memberikan pengobatan secara berkala kepada penderita.

“Disini penyakit yang menonjol itu Ispa. Biasanya sama anak-anak, dewasa ataupun juga Lansia. Makanya, kami selalu imbau agar ada gejala dari Ispa seperti batuk, bersin, pilek, hidung tersumbat, nyeri pada tenggorokan, sesak nafas, demam, sakit kepala dan nyeri otot itu harus datang ke Puskesmas,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan jumlah dokter umum yang sudah menjadi pegawai atau Aparatur Sipil Negara (ASN) juga dokter kontrak yang ditempatkan di beberapa Puskesmas.

“Yang ada disini semua dokter umum berjumlah 11 orang. Dua orang dokter di Puskesmas Biandoga, dua dokter di Wandai, dua dokter di Homeyo, dua di Yokatapa, dua di rumah sakit dan satu di Hitadipa serta satu dokter di Agisiga,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia tekankan jangan ada oknum mengklaim bahwa pelayanan kesehatan di negeri Migani tidak berjalan.

“Kami kerja dengan sungguh, apalagi ini di tanah kami sendiri. Kami berusaha selamatkan umat Tuhan sesuai pertolongan kami bersama campur tangann Tuhan Yesus,” bebernya.(wan/ist)