Saat ini sudah lakukan Pendataan Rumah Rusak
SENTANI-Perbincangan berbagai pihak dan juga masyarakat yang ramai beredar di media social facebook tentang kinerja pemerintah yang dinilai lambat dalam menangani perumahan warga yang rusak dan kotor akibat bencana banjir bandang beberapa waktu lalu ditanggapi oleh Bupati Jayapura Mathius Awoitauw.
Menurut orang nomor satu di Kabupaten Jayapura ini, perbincangan tersebut adalah hal yang wajar karena saat ini masih banyak rumah yang belum bisa direhabilitasi baik lingkungannya maupun perumahan itu sendiri.
Namun kata Bupati, pemerintah bukan diam atau tidak melakukan upaya tersebut tapi masih fokus dalam penanganan korban banjir (pengungsi) dan prioritas lainnya.
Dirinya menuturkan, upaya yang sudah dilakukan pihaknya melalui tim penanggulangan bencana banjir bandang sejak Selasa (26/3) pagi hingga Kamis (28/3) dini hari telah melakukan pendataan rumah-rumah warga yang rusak akibat banjir bandang. Supaya saat masa tanggap darurat selesai, bisa dilakukan perbaikan dan upaya lainnya yang berkaitan dengan pemulihan.
“Karena selama 14 hari itu masuk dalam tanggap darurat jadi kita masih punya waktu 3 hari lagi apakah status tanggap darurat ini kita perpanjang atau kita masuk pada tahap transisi(perbaikan) itu yang sedang kita lihat berdasarkan situasi yang terjadi saat ini. Jadi memang kita berusaha untuk memaksimalkan berbagai hal di masa tanggap darurat, itu penting meskipun banyak pihak yang bicara begini begitu tapi kita harus bekerja sesuai dengan ketentuan yang ada,”tegas Mathius menanggapi pertanyaan wartawan teekait keluhan warga di Posko Induk Bencana Kabupaten Jayapura, Rabu (27/3) malam.
Lebih lanjut Mathius memaparkan, dalam masa tanggap darurat tidak ada yang sempurna sebab namanya saja tanggap darurat ya pasti tidak ada yang sempurna.
“Oleh karena itu saya minta kepada warga untuk bersabar karena kami pasti akan melakukan perbaikan dan pembersihan di pemukiman warga,”imbuhnya.
Mathius mengakui, banyak komentar warga tentang pelayanan pemerintah namun itu tidak menyurutkan niat dan kemauan pihaknya juga tim dalam memperbaiki dampak banjir.
“Karena ini juga tahun politik jadi banyak juga yang menggunakan momen ini untuk mencari empati tapi saya simak juga ada komentar yang saya rasa bagus untuk terus menyemangati kita semua untuk bangkit dari keterpurukan ini dan semua saya apresiasi,”urainya.
Pemerintah juga terus melakukan rapat darurat guna mengevaluasi kekurangan dalam pelayanan serta meminta kepada semua tim yang bekerja untuk melakukan pendataan supaya menghasilkan data yang betul-betul akurat dan mampu dipertanggungjawabkan. Dengan demikian, seluruh warga terutama pihak korban merasakan sentuhan bantuan dan juga perhatian dari pemerintah melalui tim.
Sementara itu, Kapolres Jayapura, AKBP. Victor D. Mackbon, SH. MH, S. IK, selaku Ketua tim penanganan korban banjir Posko Bencana alam Kabupaten Jayapura menjelaskan dalam kurun waktu 14 hari pihaknya fokus pada pencarian korban yang masih dinyatakan hilang dan juga pada para korban yang berada di tempat pengungsian.
“Sedangkan untuk jalur-jalur kita bekerja berdasarkan skala dimana saat penanganan darurat ini kita utamakan jalur utama (protokol) dan jalan lingkungan. Nantinya setelah semua itu selesai baru kita lakukan pembersihan pemukiman warga,”katanya.
Dirinya menerangkan, tim yang sudah terbentuk tentunya akan melakukan pembersihan pemukiman warga.
“Jadi kita bukan tidak mau membersihkan pemukiman tapi kita juga mau mengajak warga untuk bangkit dari keterpurukan atas bencana banjir ini karena saat ini, kita masih bekerja berdasarkan prioritas. Selanjutnya setelah 14 hari atau selesai tanggap darurat baru kita melakukan tahap berikutnya yaitu pemulihan terhadap jalur-jalur yang dimukimi warga,”tukasnya.
“Intinya disini kita bekerja sesuai dengan skala prioritas maka itu saya berharap agar masyarakat dapat memahami kondisi yang dihadapi oleh kita semua dengan bersabar dan berdoa agar semua segera pulih kembali,”harap Kapolres.