Pasific Pos.com
Papua Barat

Dinas Kesehatan Manokwari Terima 6 Penghargaan

Manokwari, TP – Sekda Kabupaten Manokwari memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, karena berkat kerja kerasnya memperoleh enam penghargaan dari Pemerintah Provinsi Papua Barat dan sertifikat akreditasi madya bagi Puskesmas Tanah Rubuh.

Enam penghargaan itu adalah, pengelolaan data sumber daya manusia kesehatan (SDMK) yang berkualitas, penyediaan data HIV/AIDS secara lengkap dan tepat melalui aplikasi sistem informasi HIV/AIDS (SIHA), penyelenggaraan kegiatan crosschecker malaria terbaik tahun 2018, penemuan kasus acute flaccid paralysis atau lumpuh layu mendadak (AFP) lebih dari dua per 100  ribu penduduk usia di bawah 15 tahun, case detection rate (CDR) lebih dari 70 persen tahun 2018, serta respon alert sistem kewaspadaan dini dan sertifikat respon (SKDR) lebih dari 80 persen tahun 2018.

Sedangkan sertifikat akreditasi madya bagi Puskesmas Tanah Rubuh diberikan oleh Komisi Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama pada Kementerian Kesehatan  sebagai pengakuan bahwa fasilitas kesehatan tingkat pertama telah memenuhi standar akreditasi dan dinyatakan terakreditasi.

“Mari kita beri apllaus untuk Dinas Kesehatan,” ajak Sekda Kabupaten Manokwari, Aljabar Makatita,  kepada ASN pada apel di halaman kantor Bupati Manokwari, Senin (1/4).

Menurutnya, enam penghargaan yang diraih menjadi suatu kebanggaan bagi Kabupaten Manokwari. Oleh karena itu, dia mengharapkan OPD-OPD lain menjadikan itu sebagai barometer untuk kabupaten/kota di Papua Barat.

“Akan muncul OPD-OPD lain yang berprestasi di bidang masing-masing. Namun, kita perlu sepakat, perlu punya tekad bahwa tim yang sudah solid, kerja yang sudah baik di OPD, dalam hal ini di Dinas Kesehatan yang diwariskan oleh pimpinan yang lama segera dijaga dengan baik, dibina dengan baik. Bangun komunikasi secara terbuka karena kita lihat, ada prestasi yang 80 persen itu luar biasa,” ujarnya.

Sekda menyebut, untuk mempertahankan prestasi itu bukan hal gampang. Diperlukan komunikasi yang terbuka, dan kekompakan tim. “Kita berharap kalau ada lagi tahun depan, persiapan untuk tahun ini lebih dari enam. Tahun 2019 harus lebih dari enam penghargaan yang diterima dengan persentase yang luar biasa,” sebutnya.

Sekda juga mengajak ASN untuk memberikan apresiasi kepada Puskesmas Tanah Rubuh. Meski berada di daerah pinggiran masih bisa memperoleh akreditasi madya. Saat ini terdapat 15 puskesmas di Kabupaten Manokwari. Dari jumlah itu, Sembilan puskemas sudah terakreditasi dengan rincian 5 puskesmas memperoleh sertifikat akreditasi madya, dan empat lainnya memperoleh sertifikat akreditasi dasar.

“Tanah Rubuh yang ada di pinggiran bisa memperoleh sertifikat akreditasi madya. Ini luar biasa. Jadi kita berharap puskesmas lainnya, enam puskemas yang belum terakreditasi dari Dinas Kesehatan mempunyai tugas melakukan pendampingan, sehingga pada saat akreditasi tidak banyak yang harus dibenahi,” ujarnya seraya berharap agar persiapan dan pembinaan dilakukan dari awal.

Dikatakan Sekda, dengan sembilan puskesmas yang sudah terakreditasi, maka sudah lebih dari 50 persen puskesmas yang terakreditasi. Pada tahun 2019 akan ada lagi puskesmas yang terakreditasi madya.

Sekda menjelaskan, akreditasi sangat penting, karena jika tidak terakreditasi tidak bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Untuk itu, Ia berharap Dinas Kesehatan tidak bosan-bosan menurunkan tim mempersiapkan proses akreditasi.

“Ini hasil yang cukup luar biasa. Saya yakin bapak-ibu staf di Dinas Kesehatan bisa memberikan yang terbaik pada tahun 2019 ini,” sebutnya.

Pada kesempatan ini, Sekda juga mengajak ASN untuk tetap semangat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sebagai ASN maupun honorer di lingkup Pemkab Manokwari.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari, Alfred Bandaso mengatakan, penghargaan yang diterima Kabupaten Manokwari dari Pemerintah Provinsi Papua Barat terkait dengan rekapan-rekapan hasil kegiatan Dinas Kesehatan.

Soal puskesmas yang belum terakreditasi, akan diprogramkan untuk mengikuti akreditasi berikutnya dengan memperhatikan kesiapan tenaga kesehatan dan manajemennya.

“Secara full, tenaganya harus komplet, kemudian sistem alur pelayanan yang diperbaiki. Akreditasi penting karena kalau tidak terakreditasi tidak bisa bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Itu syarat utama dari BPJS,” tegasnya.

Dia mengakui semua puskesmas dalam kota sudah terakreditasi, baik madya maupun dasar.

“Tadi itu (Tanah Rubuh) daerah terpinggir yang begitu sulit tapi terakreditasi madya. Sedangkan ada yang terakreditasi dasar. Untuk akreditasi itu ada tingkatannya, mulai dari dasar, madya, utama, baru paripurna. Paripurna merupakan tingkat akreditasi paling tinggi, dan paling susah untuk mendapatkannya,” ungkapnya. (BNB-R3)