Pasific Pos.com
Pendidikan & Kesehatan

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Pastikan Mutu Layanan di Klinik Freeport Indonesia

Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Iftida Yasar melakukan kunjungan ke Klinik PT. Freeport Indonesia. ( Foto : Istimewa)

Mimika – Guna memastikan seluruh pelayanan kesehatan kepada peserta JKN berjalan dengan baik dan optimal, Dewan Pengawas BPJS Kesehatan Iftida Yasar melakukan kunjungan ke Klinik PT. Freeport Indonesia didampingi Deputi Direksi Wilayah XII BPJS Kesehatan Mangisi Raja Simarmata dan Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura Deny Jermi Eka Putra Mase, Kamis (13/4/2023).

“Kunjungan ini dilakukan untuk memastikan bahwa peserta JKN tidak mendapatkan kesulitan dalam mengakses pelayanan kesehatan khususnya di klinik tersebut, ” ujar Iftida dalam siaran pers, Kamis (13/4/2023).

Dia mengungkapkan bahwa untuk meningkatkan transformasi mutu layanan, BPJS Kesehatan saat ini memberikan kemudahan kepada peserta JKN yakni dengan cukup menunjukkan Nomor Induk Kependudukan (NIK)/Kartu Tanda Penduduk (KTP)/Kartu Keluarga (KK) kepada fasilitas kesehatan yang bekerjasama.

Ifitda berharap agar Klinik PT. Freeport Indonesia dapat segera mengimplementasikan antrean online yang terintegrasi dengan Aplikasi Mobile JKN.

“Karena ini merupakan salah satu bentuk komitmen dari fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan yang maksimal kepada peserta JKN tanpa membeda-bedakan, ” ujarnya.

“Fasilistas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) merupakan gatekeeper layanan kesehatan sebab FKTP berperan sebagai pemberi pelayanan kesehatan dasar dapat berfungsi optimal sesuai standar kompetensinya dan memberikan pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan. Kerjasama serta kolaborasi yang baik antara FKTP dan BPJS Kesehatan dapat melahirkan mutu layanan yang berkualitas bagi peserta JKN,” ucap Ifitda.

Saat ini, kata Iftida, BPJS Kesehatan dalam tahap menyelesaikan mengenai Coordination of Benefit (COB) yaitu dua atau lebih perusahaan penanggung (BPJS Kesehatan dan asuransi swasta) menanggung peserta yang sama untuk manfaat asuransi kesehatan yang sama. Tujuannya mengoptimalkan manfaat yang diberikan kepada Peserta JKN.

Dia mengatakan bahwa rumah sakit rata-rata pemasukannya 60 persen sampai dengan 90 persen dari BPJS Kesehatan,

Iftida berharap, BPJS Kesehatan tidak dinomorduakan, dan fasilitas kesehatan tetap menjaga komunikasi aktif dan efektif, setiap permasalahan yang ada harusnya dapat segera diselesaikan dengan cepat sehingga pelayanan kesehatan bagi masyarakat khususnya peserta JKN tidak terhambat.

“Semoga kedepannya apa yang kita harapkan dapat terpenuhi untuk memberikan layanan terbaik kepada peserta JKN khususnya yang ada di wilayah Mimika, “ ucapnys.

Sementara itu, Pimpinan Klinik PT. Freeport Indonesia dr. Darma Irawan bersama dengan para tenaga kesehatan lainnya menyambut dengan baik kunjungan tersebut.

Darma mengatakan bahwa di Klinik PT. Freeport Indonesia telah menerapkan hal tersebut kepada peserta JKN saat berobat.

Pihaknya berupaya dan berkomitmen untuk selalu memberikan pelayanan kesehatan yang mudah dan praktis sehingga peserta JKN tidak perlu membawa fotocopy berkas lagi.

“Saat ini di Klinik kami masih dalam tahap mengimplementasikan antrean online yang terintegrasi dengan aplikasi Mobile JKN, karena masih ada beberapa hal yang memerlukan pembahasan dengan manajemen perusahaan, ” ujar Darma.

Dia menambahkan, semua kendala yang ada saat ini tentu akan menjadi pekerjaan rumah bersama untuk menyelesaikannya, namun yang pasti masyarakat banyak yang merasa terbantu dengan hadirnya program JKN ini.

Sampai dengan 1 April 2023, jumlah kepesertaan JKN yang terdaftar pada Klinik PT. Freeport Indonesia sebanyak 12.835 jiwa.