Manokwari, TP – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat terus berupaya melakukan perubahan dan pembaharuan disegala bidang termasuk perubahan mind set dan culture Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui revolusi mental.
Demikian dikatakan Wakil Gubernur Papua Barat, Muhammad Lakotani saat membuka kegiatan Outbond Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara (ASN) III di lingkungan Sekretariat Daerah Provinsi Papua Barat, di lantai III kantor Gubernur Papua Barat, Kamis (9/5).
Menurutnya, revolusi mental adalah kunci utama untuk meningkatkan dukungannya rakyat terhadap kebijakan pemerintah. Sehingga, pada akhirnya akan menghasilkan stabilitas yang kuat dari berbagai bidang.
“Dukungan yang besar dari rakyat kepada pemerintah di berbagai lapisan akan membangun stabilitas social, politik dan ekonomi yang kuat.
Stabilitas merupakan kunci utama dari keberhasilan dan kesuksesan program-program pembangunan nasional, tidak hanya di negara kita tapi diberbagai belahan dunia manapun,” beber Lakotani.
Orang nomor 2 dijajaran Pemprov Papua Barat ini menambahkan, dalam pandangan masyarakat, tidak lagi cukup, jika ASN menjadi Abdi masyarakat yang sekedar melaksanakan peraturan-peraturan dan tidak semua pegawai dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik.
Sehingga, lanjut dia, perlu ditunjang dengan kecerdasan atau intelektual dan kepribadian sebagai salah satu upaya melakukan perubahan dan pembaharuan melalui revolusi mental.
Lebih lanjut, kata dia, untuk melakukan revolusi mental, ASN harus mengubah budaya kerja di setiap instansi pemerintah dan mengubah cara melayani masyarakat mulai dari sisi perilaku, para petugas, pegawai, dan pejabat.
Disebutkan Lakotani, ada 2 hal yang tidak perpisahkan dalam tubuh manusia, diantaranya fisik (lahir) dan mental (batin) atas jasmani dan rohani. Setiap orang yang memiliki fisik yang sama, namun tidak semua mental berbentuk sama.
“Alasan inilah yang menjadi tujuan terselenggaranya kegiatan out bond revolusi mental ASN ke III di lingkungan Pemprov Papua Barat. Pembinaan mental ini mampu memberikan motivasi, meningkatkan kualitas pengawai dalam upaya pengabdian kepada masyarakat. Karena, tugas ASN bersentuhan langsung dengan masyarakat. Kepekaan terhadap keadaan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sudah menjadi tugas pegawai meski bukan tugas pokok dan fungsinya, namun dapat menjadi upaya meningkatkan citra ASN Papua Barat,” harap Lakotani.
Pada kesempatan ini, Ia menambahkan bahwa tujuan pelatihan ini ialah melatih para peserta agar mampu menyesuaikan diri (Adaptasi) dengan perubahan yang ada. Tujuan lainnya, tambah dia, melatih kedisiplinan ASN Papua Barat dalam budaya kerja dan mengajak bermain sebagai latihan bekerja tim.
“Itulah mengapa tiap game perlu berubah ketua kelompok yang diibaratkan pada saat di lingkungan kerja, sebagai pemimpin dan yang dipimpin harus mengkuti arahan pemimpinnya. Hikmah yang diperoleh mengikuti outbond dapat diterapkan saat bekerja. Sebab, setiap permainan memerlukan koordinasi seperti dalam pekerjaan. Sedangkan tugas pemimpin memberikan solusi dan alternatif dari setiap permasalah yang ada,” pungkasnya. [FSM-R3]