Pasific Pos.com
Papua Barat

Danrindam Janji Tindak Tegas Anggota yang Terlibat Masalah Sosial

Ransiki, TP – Komandan Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) XVIII Kasuari, Kolonel Inf Inganisius Trijoko Budi, berjanji akan menindak tegas bila ada anggota Rindam Kasuari XVIII, yang terlibat masalah sosial seperti, perjudian, minuman keras (miras), dan lainnya.

Dikatakannya, sebagai prajurit TNI, harus bisa memberikan contoh yang baik dan melindungi masyarakat.

Terlebih, kata dia, Rindam XVIII merupakan lembaga pendidikan militer yang berada di tengah-tengah masyarakat yang bertugas memberikan hal-hal yang baik kepada masyarakat agar bisa menjadi panutan.

“JIka ada anggota yang terlibat langsung, saya tidak sungkan-sungkan menindak tegas. Sampai saat ini, saya belum mendegar atau pengaduan secara langsung dari masyarakat,” katanya dalam sebuah kesempatan di Ransiki, belum lama ini.

Sebagai lembaga pendidik yang terhormat tegas Dandirindam, jangan sampai terpengaruh dengan hal-hal yang buruk di tengah-tengah masyarakat.

“Saya akan laporkan ke POM bila ada anggota di Rindam, yang terlibat masalah sosial,” tandas Kolenel ini. [CR35-R4]

Putra-Putri Daerah Prioritas Penerimaan Perdana Anggota TNI Rindam XVII Kasuari

Ransiki, TP – Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) XVIII Kasuari, yang berada di Kabupaten Manokwari Selatan (Mansel), tepatnya di Kampung Dembek, Distrik Momiwaren, resmi beroperasi setelah diresmikan Pangdam XVIII Kasuari Mayjen TNI Joppye O. Wayangkau, Kamis (28/2).

Komandan Rindam (Danrindam) XVIII Kasuari, Kolenel Inf Ignasius Trijoko Budi, mengatakan, Rindam XVIII Kasuari, renananya akan membuka pendaftaran penerimaan anggota baru pada April 2019 mendatang.

“Jika tidak ada hambatan, April mendatang akan dilakukan proses pendidikan. Untuk penerimaan, kita prioritaskan putra-putri daerah sesuai dengan perintah dari Pangdam,” kata Budi kepada para wartawan usai peresmian Makorindam, belum lama ini.

Ia menerangkan, untuk penerimaan perdana, rencananya akan diterima kurang lebih 200-250 peserta.

Dikatakannya, saat ini sudah ada pusat sarana pendidikan berupa gedung pendidikan, sarana latihan berupa tempat latihan menembak dan bila tidak ada halangan, beberapa sarana prasana lainnya akan dibangun guna melengkapi yang sudah ada.

“Sementara untuk tenaga pendidikan sudah ada sekitar 300 pendidik yang sudah siap untuk mendidik putra-putri yang akan menjadi anggota TNI,” tandasnya. [CR35-R4]