Pasific Pos.com
Papua Selatan

Danrem: Satgas Mampu Jaga Marwah Dan Tidak Sakiti Rakyat

Danrem saat memeriksa pasukan (foto:iis)

MERAUKE,ARAFURA,-“Prajuritku sekalian jangan pernah engkau menyesal pada apa yang telah kalian perbuat dan kami akan mengenang semua itu sebagai kenangan yang termanis dan terindah. 9 bulan sudah kalian lalui dan mampu membuktikan bahwa tidak ada seorang prajuritpun yang menyakiti hati rakyat,”demikian diungkapkan Danrem 174/ATW, Brigjen TNI Bangun Nawoko pada upacara serah terima Satgas Operasi Pamtas RI-PNG Sektor Selatan dari Satgas Yonif 122/Tombak Sakti dan Yonif 611/Awang Long kepada Satgas Yonif 410/Alugoro dan Yonif 123/Rajawali di lapangan apel Makorem 174/ATW belum lama ini.

Menurut sang Jenderal, cuaca cerah menjadi tanda bahwa alampun ikut menjadi saksi akan ketulusan hati para prajurit perbatasan di bumi Papua. Oleh sebab itu ia menyampaikan rasa hormat dan bangga kepada prajurit Satgas Yonif 122/Tombak Sakti dan Yonif 611/Awang Long karena mereka adalah para ksatria hebat, prajurit sejati dan sebagai manusia dewasa karena sudah menepati janji bahwa kehadiran mereka di bumi Papua ini semata-mata untuk membantu dan melindungi rakyat serta menjaga harkat dan martabat orang Papua. Itulah yang seharusnya prajurit lakukan, baik dalam hati, ucapan, pikiran maupun tindakan selama bertugas di tanah Papua.

“Kami semua di sini menaruh rasa hormat dan ikhlas melepas kepergian kalian. Seperti 9 bulan yang lalu saya pernah sampaikan bahwa kalianlah prajurit yang akan menjaga kewibawaan dan marwah bendera perang kalian dan sudah kalian buktikan. Oleh sebab itu kalian sudah tidak memiliki utang lagi kepada senior kalian karena mampu menjaga estafet kehormatan, kebanggaan, tunggul dan bendera kalian. Itulah sesungguhnya makna dari kehidupan sebagai seorang prajurit,”tegas Bangun Nawoko.

Ia menyadari bahwa tidak mudah bagi seorang prajurit dalam melaksanakan tugas di bumi Papua. sebab tidak hanya jauh dari keluarga tetapi juga banyak keterbatasan yang dihadapi. Namun berkat kebersihan dan ketulusan niat para prajurit sehingga derita itu tidak pernah dihiraukan namun tetap komit menjaga masyarakat di sekitar pos karena prajurit yang bertugas di perbatasan fokus merebut cinta dan hati masyarakat.**