Pasific Pos.com
Headline

Danrem 172 Nyatakan Info Pembunuhan Pendeta Germin Adalah Hoax

JAYAPURA – Danrem 172/PWY Letkol Inf Jonathan Binsar Sianipar secara tegas membantah isue penembakan yang  diduga dilakukan aparat TNI terhadap Pendeta Germin Nirigi lalu jenazahnya dibakar di samping rumahnya. “Isu itu tidak benar, itu hoax,” ujar Danrem 172/PWY Letkol Inf Jonathan Binsar Sianipar.

Danrem menegaskan bahwa dirinya telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi di Distrik Mapenduma, Kabupaten Nduga.

Dari hasil pengecekan tersebut, pihaknya melakukan penggalian di sekitar rumah Pendeta Germin Nirigi, namun tidak ditemukan adanya tanda-tanda keberadaan korban maupun tulang sisa pembakaran.

“Jadi seperti yang diisukan bahwa  pendeta Nirigi ditembak lalu dibakar, saya sudah kesana dan mengecek langsung isu penembakan itu, bahkan kita sudah gali di sekitar rumah, tapi tidak ada tanda-tanda keberadaannya,” kata Danrem 172/PWY Letkol Inf Jonathan Binsar Sianipar kepada pers di Kota Jayapura.

Danrem mengakui bahwa saat dilakukan penggalian, pihaknya menemukan benda yang mirip seperti tulang, hanya saja benda tersebut sangat kecil dibanding ukuran tulang manusia.

“ Memang ada 7 atau 8 benda yang mirip tulang, tapi sangat kecil seperti jari telunjuk. Jadi bisa dipastikan bahwa itu bukan tulang Manusia. Jadi sampai saat ini pendeta Nirigi belum diketahui keberadaannya,” akunya.

“Tapi kalau dilihat langsung ke TKP-nya tidak ada penembakan dan jenazah pun tidak dibakar di samping rumah karena rumahnya tampak sudah lama tidak ditinggali. Kita bisa bedakan mana yang ditinggali dan mana yang tidak, karena rumahnya juga sangat berdebu karena tidak ditinggali orang,” jelasnya.

Untuk memastikan kebenaran informasi tersebut, Danrem menyampaikan bahwa pihaknya masih berupaya untuk bertemu dengan orang yang pertama menyebarkan informasi bahwa pendeta Nirigi ditembak dan dibakar.

“Kita mencoba bertemu dengan orang yang pertama (Mince) menyebarkan berita bahwa pendeta Nirigi meninggal. Kita sudah berupaya dengan mencari yang bersangkutan di Disrik Paro, Wamena, Timika, tapi tidak pernah ditemukan, karena yang bersangkutan sering bepindah–pindah,” terangnya.

Danrem berharap dalam waktu dekat ini keberadaan pebdeta Nirigi atau Mince orang pertama yang mengetahui hal ini dapat ditemui.