Manokwari, TP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Papua Barat menggelar Rapat Koordinasi ke VIII tahun 2019 dengan tema “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita” di Aston Niu Manokwari, Kamis (11/4).
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan saat membuka kegiatan mengatakan, bahwa thema yang diusung sangat relevan dengan upaya pemerintah dalam menghadapi peningkatan potensi kompleksitas bencana yang semakin dinamis.
Gubernur mengatakan, Indonesia memiliki banyak daerah yang rawan terjadi bencana, termasuk Papua Barat, seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan dan gempa. Untuk itu, penting daerah memiliki perencanaan dalam penanggulangan bencana yang sistematis dan efektif.
Bahkan, dari bencana-bencana itu telah menyebabkan hilangnya banyak nyawa, kerugian harta benda, kemundurang ekonomi serta kerusakan lingkungan dan psikologi. Untuk itu, pemerintah daerah harus bisa mengatur penanggulangan bencana, bukan lagi selalu bergantung dengan pemerintah pusat.
Disebutkan Gubernur, dari catatan BNPB ada sekitar 2.572 kejadian selama tahun 2018, baik itu bencana banjir, longsor dan angin puting beliung, termasuk di Manokwari belum lama ini ada daerah yang terkena banjir.
“Oleh karena itu, semua daerah rawan bencana banjir dan longsor harus memiliki perencanaan penanggulangan bencana yang sistematis dan efektif untuk mengurangi resiko bencana dan menghadapi meningkatnya potensi dan kompleksitas bencana yang bersifat dinamis di masa depan pemerintah provinsi Papua Barat sesuai visi pembangunan yakni, menuju Papua Barat yang aman sejahtera dan bermartabat,” tutur Mandacan.
Dijabarkan Gubernur, ada 8 misi pembangunan yang bisa memperkuat kerukunan umat beragama dan kondusivitas daerah dalam mewujudkan visi Provinsi Papua Barat, yaitu memerlukan suatu rencana makro yang sifatnya terpadu, terkoordinasi dan menyeluruh, bersama kabupaten kota.
Diakhir sambutannya, Gubernur memaparkan realisasi kinerja penanggulangan bencana sebagaimana agenda pembangunan nasional presiden RI dan fokus penanggulang bencana. Pertama, menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberi rasa aman pada seluruh warga negara.
Kedua, membangun Indonesia dari pinggiran, memperkuat daerah-daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan. Ketiga Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor trategis ekonomi domestik.
Pada kesempatan ini, Gubernur juga mengukuhkan pengurus forum pengurangan resiko bencana provinsi Papua Barat 2017-2021. Diharapkan, forum dapat membantu pemerintah dan masyarakat dalam penanggulangan bencana. [FSM-R3]