Pasific Pos.com
Ekonomi & Bisnis

Cerita Sammi Usai Mengikuti Pelatihan Inovasi FABA Program PLN

Bata interlock dari limbah batu bara program PLN. (Foto : Istimewa)

Ende– PLN terus mengoptimalkan pemanfaatan limbah batu bara hasil proses pembakaran atau dikenal Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Ropa di Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Kali ini, inovasi FABA yang ‘disulap’ menjadi bata interlock, dimanfaatkan sebagai material bangunan untuk Program Bedah Rumah yang digelar PLN beberapa waktu lalu. Bata interlock yang digunakan merupakan hasil olahan FABA oleh 18 orang warga Ende yang mendapat pelatihan dari PLN.

Adalah Sammi, salah satu peserta pelatihan pembuatan bata interlock juga menyampaikan terima kasih diberi kesempatan mengikuti pelatihan ini.

“Saya senang mendapat ilmu tentang bata interlock. Bata ini unik karena ramah lingkungan, lebih kuat dari bata ringan ataupun bata merah. Bahkan tidak perlu diplester dan lebih mudah dipasang, karena memakai sistem interlocking,” kata Sammi, Selasa (6/7/2021).

Setelah mengikuti pelatihan tersebut, Sammi bersama rekannya yang lain akan melatih masyarakat yang mau ikut bergabung dalam pembangunan gereja dan program bedah rumah dengan memakai bata interlock.

“Semoga kian banyak membantu warga yang membutuhkan rumah sehat dan nyaman,” kata Sammi.
Selain Bedah Rumah, PLN juga telah meresmikan pusat pengolahan sampah di Desa Keliwumbu, Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende pada 25 Juni 2021 lalu. Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Bupati Ende Djafar Achmad.

Sebelumnya, tempat pengolahan sampah ini sudah berjalan sejak Desember 2020, dengan hasil pelet sebagaian dipakai PLTU Ropa dan bahan bakar memasak warga desa.

Saat peresmian tempat pengolahan sampah, PLN juga menyerahkan kompor kepada warga kurang mampu di Desa Keliwumbu. Kompor ini merupakan kompor istimewa yang dapat digunakan warga untuk memasak dengan memakai pelet hasil olahan sampah.

Tentu saja, warga merasa senang, karena memasak tak perlu lagi membeli minyak tanah yang mahal harganya. (red)