Halmahera Utara — Dalam rangka memperingati Hari Bumi dan Hari Pendidikan Nasional, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) berkolaborasi Program Studi Kehutanan Fakultas Ilmu Alam dan Teknologi Rekayasa Universitas Halmahera (Uniera) melalui program PLN Peduli, menggelar aksi konservasi bertajuk “Cendera Mata Bagi Bumi” di kawasan hutan mangrove Pantai Wauwo, Desa Mamuya, Kecamatan Galela.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini melibatkan siswa dan guru dari berbagai sekolah di Halmahera Utara, seperti SMA Negeri 1 Halmahera Utara, SMA Negeri 6 Halmahera Utara, SMA Kristen Tobelo, dan SMK Bina Karya Tobelo. Setiap peserta membawa “cendera mata” berupa satu bibit mangrove atau satu butir telur burung Mamoa, satwa endemik Kepulauan Maluku yang kini terancam punah, sebagai simbol kepedulian kepada bumi.
Ketua Program Studi Kehutanan Uniera, Cornelia Dolfina Maatoke dalam sambutannya, Ia menegaskan pentingnya pendidikan kontekstual yang menyatu dengan lingkungan sekitar.
“Kami ingin siswa belajar langsung dari alam, tidak hanya melalui teori di ruang kelas. Aksi ini menjadi bentuk nyata dari pendidikan yang menyentuh hati dan mendorong kepedulian terhadap ekosistem kita,” ujarnya.
Kegiatan berlanjut dengan paparan materi dari Radios Simanjuntak, S.Hut., M.Si., yang memperkenalkan berbagai jenis mangrove seperti Sonneratia alba, Bruguiera gymnorhiza, Rhizophora apiculata, Avicennia sp., Nypa fruticans, serta kelompok mangrove ikutan. Peserta diajak menyusuri hutan mangrove dan mengenal habitat burung Mamoa, termasuk proses penetasan semi alami 30 telur di lingkungan alaminya. Sebagai bentuk aksi nyata, dilakukan penanaman 131 bibit mangrove dari dua jenis utama yakni Rhizophora apiculata dan Bruguiera gymnorhiza.
Sementara itu, dukungan kuat dari PLN UIP MPA menjadi elemen penting dalam terlaksananya kegiatan ini. Melalui program PLN Peduli, PLN UIP MPA menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan edukasi masyarakat.
General Manager PLN UIP MPA, I Gede Adhi Wiratma mengungkapkan bahwa keterlibatan PLN bukan hanya soal kelistrikan, tapi juga melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
“Kami percaya bahwa keberlanjutan bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau akademisi, tetapi semua pihak, termasuk dunia usaha. Program PLN Peduli hadir sebagai bentuk nyata komitmen kami terhadap konservasi dan pendidikan lingkungan,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menjaga keseimbangan alam.
“Mangrove dan burung Mamoa adalah kekayaan hayati Maluku Utara. Lewat kolaborasi ini, kami berharap bisa menginspirasi lebih banyak pihak untuk bergerak bersama menjaga bumi.”
Aksi “Cendera Mata Bagi Bumi” menjadi bukti bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan korporasi dapat menghasilkan perubahan nyata. Tidak hanya memperingati Hari Bumi dan Hari Pendidikan Nasional, kegiatan ini juga menjadi investasi jangka panjang bagi pelestarian lingkungan dan pembangunan karakter generasi muda sebagai agen perubahan.