Pasific Pos.com
Papua Barat

BWS Papua Barat Tanam Pohon di Pulau Mansinam

Manokwari, TP – Memperingati Hari Air Dunia ke-XXVII, Balai Wilayah Sungai (BWS) Provinsi Papua Barat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan aksi penanaman pohon di Pulau Mansinam, Jumat (12/4).

Kegiatan itu dibuka oleh Asisten II Setda Kabupaten Manokwari, Harjanto Ombesapu mewakili Bupati Manokwari, Demas Paulus Mandacan. Pada sambutannya, Ombesapu mengatakan, penanaman pohon merupakan gerakan nyata secara massal yang bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan air serta mencegah terjadinya banjir dan longsor.

Selain itu, juga untuk mendukung pembangunan ketahanan pangan, energi dan ketersediaan air untuk kesejahteraan masyarakat. “Saya menyambut baik pelaksanaan penanaman pohon di Pulau Mansinam,” tegasnya.

Dia mengemukakan, Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Papua Barat meluncurkan berbagai program untuk perbaikan lingkungan. Salah satunya adalah penanaman pohon di Pulau Mansinam.

Menurutnya, pohon yang ditanam selain untuk mengendalikan longsor dan banjir, juga dapat menyediakan sumber air bersih di saat musim kemarau.

Oleh karena itu, perlu gerakan konservasi tanah agar air hujan dapat meresap ke bumi. Air hujan tidak mengalir bebas menjadi air permukaan yang seringkali menyebabkan banjir, erosi, dan longsor.

Mengingat perbaikan lingkungan merupakan kerja besar dan sangat bermanfaat bagi masyarakat. Menurut dia, perlu peran instansi terkait, baik itu masyarakat, kalangan pendidikan, TNI/Polri, dan swasta untuk ikut mendukung gerakan penanaman pohon.

“Kegiatan penanaman pohon pada hari ini merupakan wujud kepedulian pemerintah kepada masyarakat. Kebersamaan dalam kegiatan penanaman pohon ini perlu terus dibina dan dikembangkan, agar masyarakat tahu pentingnya lingkungan hidup yang baik dan dengan kesadaran sendiri ikut berperan aktif dalam rehabilitasi hutan dan lahan,” ujar Ombesapu.

Dia juga berharap, penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Air Dunia itu akan dapat membangkitkan semangat swadaya masyarakat dalam gerakan penanaman pohon.

Kepala BWS Papua Barat, Alexander Leda mengatakan, di Pulau Mansinam, sumber air satu-satunya adalah air tanah, air sumur yang tentunya memiliki keterbatasan.

“Sumur masyarakat yang dipakai, tapi sumur itu ada batasannya. Dia (sumur) ada karena ada infiltrasi air yang datang dari air hujan. Air hujan jatuh ke lahan, ditahan oleh pohon yang ada, masuk ke dalam akar dan mengalir ke mata-mata air atau garis jaringan air dalam tanah, sehingga ketika gali ada airnya,” ujarnya.

Oleh karena itu, masyarakat harus menanam banyak pohon agar ketika turun hujan air masuk dan meresap sebanyak-banyaknya ke dalam tanah, dan bisa menekan muka air laut ke dalam. “Dengan begitu, kalaupun menggali sumur di pinggir pantai airnya tetap tawar. Tapi kalau aliran air tanah di pulau itu kurang, yang masuk adalah air laut. Dengan demikian, lama-lama air menjadi asin. Itulah yang perlu dijaga,” katanya.

Atas dasar itulah, sebut Alex BWS Papua Barat peduli dan menanam pohon di Pulau Mansinam. Kepada seluruh masyarakat, Alex meminta pohon dijaga karena yang ditanam adalah tanaman produktif.

“Jadi kami sediakan tanaman umum dan tanaman produktif akan diserahkan kepada masyarakat untuk ditanam sesuai kebutuhan lahan dan lokasi. Sedangkan untuk penanaman pohon pada Hari Air Dunia ini, dilakukan di areal yang sudah disetujui oleh kepala kampung,” sebutnya.

Aksi penanaman pohon itu dilakukan sepanjang bibir pantai sejauh kurang lebih 500 meter mulai dari Pelabuhan Mansinam. Penanaman pohon diikuti oleh Pejabat dan staf BWS Papua Barat, Balai Prasarana Permukiman Wilayah dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Manokwari, serta masyarakat Pulau Mansinam. (BNB-R3)