JAYAPURA – Bupati Kabupaten Puncak, Willem Wandik mendapatkan penghargaan sebagai tokoh perdamaian Tingkat Asia atau Category Of Asia Mesanger of peace & Harmony 2018, oleh Seven Media Asia dan Asia Global council dan The Key Peopel Megazine, beberapa waktu lalu di salah satu hotel di Bali.
Willem Wandik dinilai berhasil dalam menjaga kedamaian di wilayah yang dipimpinya, meski diketahui daerah tersebut merupakan daerah yang rawan konflik,Willem Wandik juga terlibat dalam proses perdamaian saat Pilkada pertama di Kabupaten Puncak 2011-2013, serta Pilkada serentak 2018 lalu juga berjalan aman dan damai, padahal saat itu Kabupaten Puncak, dinilai oleh berbagai pihak menjadi daerah tertinggi paling rawan konflik di Indonesia.
Bupati Puncak Willem Wandik, saat diwawancarai oleh awak media, usai acara tersebut menyampaikan dirinya tidak pernah berpikir untuk bekerja dan mendapatkan penghargaan, karena yang ada di benaknya adalah bagaimana mengakhiri perang saudara, terutama di Puncak saat pilkada pertama 2011-2013 lalu yang mengakibatkan sekitar puluhan orang meninggal dunia. baginya kedamaian itu mahal, pembangunan bisa berjalan di daerah ketika suasana damai, tidak ada rasa takut di daerahnya.
“Kebetulan saya ini anak adat yang tahu akan persoalan perang saudara, terutama saat Pilkada 2012-2013 lalu, ketika kami jadi Bupati definitif pertama di Puncak, saya pun langsung terlibat mendamaikan kedua belah pihak, dan sampai saat ini Kabupaten Puncak masih tetap aman,”ungkapnya.
Kata Willem Wandik, setelah kepemimpinan periode pertama 2013 lalu, maka awal kepemimpinannya, program utama adalah bagaimana mendapaikan kedua belah pihak yang terlibat dalam perang saudara, dengan berbagai proses dan tahapan yang dilalui, kini Kabupaten Puncak, masih aman-aman saja dan pembangunan berjalan dengan baik.
“wilayah Puncak, awalnya dibilang sebagai daerah yang rawan, namun dengan kehadiaran kami,kini sudah ada perubahan dalam sisi pembangunan, yang menunjukan bahwa negara sudah hadir di Kabupaten Puncak, di daerah yang dulunya disebut sebagai daerah terbelakang, kini sudah disentuh dengan berbagai pembangunan,”tambahnya.
Kata Bupati, dengan penghargaan sebagai tokoh perdamaian ini, akan memotifasikan dirinya untuk terus berkarya bagi daerahnya, bahkan penghargaan ini dirinya persembahkan untuk seluruh masyarakat Puncak, TNI/Polri, aparat pemerintah yang selama ini bekerja sama, dan menjaga kondisi stabilitas kedamaian di Kabupaten Puncak, sehingga pembangunan bisa berjalan dengan baik.
“Stop dengan perang saudara, ketika ada persoalan, biarlah hukum positif yang berlaku, jangan lagi angkat panah, karena perang saudara sama sekali tidak membawa keuntungan, malah merugikan nyawa dan harta benda,anak-anak istri kami yang rugi,” tambahnya.
Sementara itu Ketua Seven Media Restu Lingga, mengatakan pemberian penghargaan tokoh perdamaian kepada Bupati Puncak Willem Wandik, dilandaskan pada beberapa kriteria, yakni quality, perormace, responbilty dan attractiveness, terutama responsisf dalam sejumlah proses perdamaian di wilayahnya.
“Kami banyak mendapat informasi terkait dengan keterlibatan pak Willem Wandik dalam sejumlah persoalan perdamaian di daerahnya, dan cukup mudah sekali kami mendapatkan informasi kinerjanya, terutama dari teman-teman media, sehingga kami berpikir tidak salahnya kategori perdamaian diberikan kepada pak Willem untuk tingkat Asia bersama dengan beberapa tokoh dari beberapa negara,,”tambahnya.
Sementara untuk The Most Inspiring & Inovative Figure award 2019, juga sebagai refleksi kinerja dari para tokoh dan kepala daerah ini, yang mampu untuk bekerja demi kepentingan masyarakat, dengan menggunakan standar penilaian yang cukup ketat,dan mereka yang meraih penghargaan ini ke depan memeiliki tanggungjawab sosial untuk lebih meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
“Kita berharap dengan penghargaan yang kami berikan ini, bisa memacu mereka untuk lebih bekerja, memberikan pelayanan yang lebih baik ke rakyatnya, potensi-potensi yang ada pada mereka dan daerahnya, bisa digunakan demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang mereka pimpin,”jelasnya.