Pemkab Tegaskan Penanganan Pengungsi Sesuai Mekanisme
JAYAPURA — Pemerintah Kabupaten Puncak dengan tegas ultimatum mahasiswa asal Kabupaten tersebut yang tergabung dalan Tim Peduli Pengungsi atas pernyataannya di beberapa media.
Bupati Puncak, Elvis Tabuni, menegaskan bahwa beasiswa dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Puncak dapat dihentikan jika mahasiswa tersebut tidak segera menyampaikan permintaan maaf secara terbuka.
Ultimatum ini disampaikan dalam jumpa pers di Jayapura, Jumat (23/5), yang turut dihadiri Wakil Bupati Puncak Naftali Akawal, Ketua DPRK Puncak Thomas Tabuni, serta sejumlah pejabat Pemkab lainnya.
Sebelumnya, mahasiswa menuding Pemkab dan DPRK Puncak tidak serius menangani persoalan pengungsi akibat konflik di Distrik Pogoma dan Sinak Barat.
Mereka juga mendesak digelarnya dialog terbuka dengan pemerintah pusat dan menyatakan mosi tidak percaya terhadap Pemkab serta mengancam aksi mogok sipil.
Pernyataan tersebut langsung dibantah Bupati Elvis Tabuni. Ia menyebut tudingan itu keliru dan tidak berdasar. Ia menjelaskan, Pemkab Puncak telah menetapkan status tanggap darurat non-alam sejak 18 Mei 2025 melalui Keputusan Bupati Nomor 3002.1/68, menyusul laporan resmi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Puncak dan kunjungan DPRK ke lokasi terdampak.
“Jangan bicara hebat di luar tanpa melihat kondisi di lapangan. Mahasiswa asal Puncak harus klarifikasi dan minta maaf. Jika tidak, saya akan usulkan penghentian beasiswa mereka pada sidang paripurna DPRK,” tegas Elvis.
Ia juga memastikan bahwa Pemkab telah mengirimkan bantuan logistik ke wilayah terdampak menggunakan pesawat dari Nabire. “Kami tidak tinggal diam, semua sudah sesuai mekanisme,” tambahnya.
Senada dengan itu, Wakil Bupati Naftali Akawal mengimbau mahasiswa untuk bersikap intelektual dan membangun komunikasi, bukan sekadar melempar pernyataan di media.
Ketua DPRK Puncak, Thomas Tabuni, turut membantah tudingan mahasiswa dan menyebut bahwa pihaknya telah aktif menyalurkan bantuan, termasuk dari dana pribadi.
“Ini misi kemanusiaan, bukan panggung saling menjatuhkan. Kami minta mahasiswa segera klarifikasi dan mari kita kerja sama demi rakyat di kabupaten Puncak,” tandasnya.