Pasific Pos.com
Papua Barat

Bupati Pegaf Ngaku akan Terus Dorong Pelestarian Budaya Masyarakat Pegaf

Manokwari, TP – Bupati Pegunungan Arfak (Pegaf), Yosias Saroy mengaku akan terus mendorong pelestarian nilai budaya masyarakat di kabupaten yang dipimpinnya tersebut. Salah satunya terkait pembuatan Noken.

Menurutnya, kebiasaan membuat Noken sudah ada sejak dulu oleh mama-mama Papua. lanjut dia, bahan-bahan yang digunakan mama-mama Papua untuk membuat Noken pun berbeda-beda, tergantung daerah dan bahasanya.

“Ini sudah ada dari dulu, tetapi karena pengaruh kebudayaan dari luar, sehingga hampir hilang. Oleh sebab itu, kita sekarang akan berupaya mengangkatnya kembali,” kata Saroy yang ditemui Tabura Pos di Minyambou, Kabupaten Pegunungan Arfak, belum lama ini.

Dikatakannya, untuk mendukung pelestarian kebudayaan Pegaf, dirinya akan merencanakan ini masuk dalam muatan lokal mata pelajaran di sekolah.

Selain melalui dunia pendidikan, ia mengaku akan mendukung melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, sehingga memiliki nilai jual bagi wisatawan demi pelestarian kebudayaan masyarakat Pegaf.

“Memang tahun ini kita belum bisa anggarkan untuk hal itu, karena dana kita terbatas. Tahun ini kami sedang fokus dalam penyelesaian pekerjaan fisik di wilayah Pegaf, mungkin tahun depan baru kita anggarkan untuk hal itu,” tambah Bupati.

Mantan anggota DPR Papua Barat ini menyebutkan, bahan untuk membuat Noken pun berbeda-beda, tergantung daerahnya. Untuk mama-mama yang tinggal di dataran sekitar Manokwari, bahannya berbeda dengan mama-mama yang membuatnya di Minyambou.

“Kalau kita naik ke atas lagi, di sekitar Anggi, bahannya juga beda, karena tanaman itu tumbuh sesuai tempatnya, tapi intinya, semua dari tumbuhan yang ada di sekitarnya,” ungkap Saroy.

Selain untuk membuat Noken, kata dia, masih ada tanaman yang dimanfaatkan dari dulu untuk memenuhi kebutuhan lain, seperti kulit kayu untuk membuat cawat, membangun rumah, dan lain sebagainya. [CR46-R1]