Pasific Pos.com
Kabupaten Jayapura

Bupati Mathius: Peristiwa ini Tidak Pernah Terjadi Dalam Sejarah Orang Sentani

SENTANI – Meluapnya Danau Sentani hingga menenggelamkan ratusan rumah warga yang mendiami  kawasan tersebut mengagetkan orang nomor satu di Kabupaten Jayapura.

Bupati Jayapura, Mathius Awoitauw yang lahir besar di Danau kebanggaan masyarakat Kabupaten Jayapura itu menyatakan kaget karena banyak warga yang terkena dampak dari luapan Danau sampai harus mengunsi di beberapa tempat seperti Gereja dan sarana Pemerintah.

“Jadi peristiwa ini sebelumnya tidak pernah terjadi dalam sejarah orang Sentani yang hidup di danau ini. Luapan ini naik luar bisa hingga mencapai dua sampai tiga meter dan berdampak pada 2764 kepala keluarga,”sebut Mathius usai memantau kondisi beberapa kampung yang ada di kawasan Danau Sentani, Rabu (20/3) siang.

Menurutnya, Danau sentani yang awalnya bersih dan indah, kini hancur berserahkan banyak sampah serta mayat.

Mungkin kata Mathius, peristiwa ini akan berdampak lebih para lagi. Sebab beberapa hari kedepan sesuai dengan perkiraan BMKG hujan akan terus berlangsung di beberapa wilayah yang ada di Kabupaten Jayapura.

“Karena itu, hari ini saya keliling semua tempat untuk memastikan bahwa dukungan logistik sampai ke masyarakat. Jadi kita harus cepat antisipasi. Ternyata memang distribusi masih kurang lancar sehingga saya harus kordinasi tim yang bekerja baik dari provinsi, pusat maupun Kabupaten dan ini harus solid,”ujarnya.

Mathius mengakui dampak meluapnya danau sentani sangat besar sehingga penanganannya harus besar dengan semua pihak.

“Saya pikir ini yang kita harus turun kelapangan, kita melihat sendiri dan kita kordinasi langsung untuk bagaimana bisa cepat,”katanya.

Ia juga menyatakan bahwa Kepala Distrik, kepala kampung dan tokoh-tokoh gereja semua siap untuk melancarkan distribusi ini. Kemudian untuk bantuan logistik beserta bahan makanan sedang dalam tahap penyaluran dan pihaknya akan terus melakukan evaluasi apabila lambat.

“Artinya jika penanganannya lambat, ya kita rubah lagi dengan langsung ke tempat kejadian agar semuanya tepat sasaran dan tepat waktu,”paparnya.

Ditanyakan soal berbagai kebutuhan pokok yang dibutuhkan para korban, kata bupati antara lain Tenda pengunsian, air bersih, listrik,bama dan mungkin juga selimut, kebutuhan untuk anak bayi dan lain-lain.

“Tapi selain itu, anak-anak juga perlu tempat bermain dan juga tempat untuk aktivitas mereja. Jadi mereka tidak boleh terbebani dengan persoalan ini baik ruang untuk anak-anak serta hak-hak anak harus berjalan meskipun dengan situasi ini dan itu yang saya lihat dibeberapa titik sudah mulai berjalan seperti pendampingan maupun bantuan terhadap anak,”pungkasnya.