MERAUKE,ARAFURA,-Bupati Merauke, Frederikus Gebze, SE, M.Si mengemukakan bahwa perlu evaluasi kembali permasalahan dan hambatan yang dihadapi dalam peningkatan produktifitas padi juga komoditi lain dalam pencapaian target yang ditetapkan. Contohnya masih rendahnya produktifitas padi (5,25 ton/ha) yang merupakan tantangan saat ini dan ke depan yang harus dibahas dan dirumuskan secara bersama. Sejalan dengan visi misi Kabupaten Merauke, ia juga menginginkan agar program yang disusun benar-benar mendukung pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
“Rapat kerja awal tahun Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Kabupaten Merauke merupakan langkah awal maju sebagai upaya melakukan evaluasi, sinkronisasi penyusunan dan perumusan pencapain program/kegiatan serta penjelasan teknis kegiatan pertanian khususnya Tanaman Pangan dan Holtikultura karena kegiatan ini juga dihadiri seluruh petugas di lapangan, baik mantra tani, Kepala BPP, Kepala Balai Benih dan seluruh PP, KTNA serta unit kerja Kementerian Pertanian di Papua,”ujarnya saat membuka raker di Gedung Bella Fiesta belum lama ini.
Beberapa hal yang menjadi perhatian penting dalam raker ini antara lain melakukan evaluasi capaian kinerja pembangunan tanaman pangan, holtikultura dan perkebunan tahun 2018. Bila kita kilas balik, meskipun kita telah berhasil mencapai produksi padi sebesar 299.877 ton di tahun 2018 lalu atau terjadi kenaikan 44% dibanding tahun 2017. Hal itu menjadikan Merauke sebagai penyumbang produksi beras sebesar 82% dari produksi padi se-Papua. Ini cukup membanggakan dimana Kabupaten Merauke pada tahun 2018 tetap mempertahankan eksistensinya terhadap peningkatan produksi pangan. Namun hal ini jangan menjadikan kita cepat puas namun perlu meningkatkan produksi di tahun 2019 hingga menjadi 300.000 ton.