Pasific Pos.com
Papua Selatan

Bupati:”Demokrasi Tahun Ini Paling Hebat”

MERAUKE,ARAFURA,-Bupati Merauke, Frederikus Gebze, SE,M.Si mengemukakan bahwa berdasarkan catatan dan analisis, demokrasi tahun ini menjadi demokrasi yang paling hebat dan paling bagus di dunia tetapi diakui ada saudara-saudara/petugas yang harus menjadi korban saat melaksanakan tugas mengawal demokrasi. Sebab ada perlakuan yang melewati interval waktu yang menjadi kebiasaan manusia dimana mereka harus melakukan pekerjaan dengan kondisi yang terbatas. Oleh sebab itu negara mengambil langkah lagi sebagai wujud perhatian kepada pahlawan-pahlawan demokrasi dalam bentuk penghargaan.

“Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana dengan mereka yang hingga kini masih bertahan mengawal proses demokrasi, apa yang akan mereka dapat? Jadi perlu ada balance dalam hal ini sebab pembangunan keseimbangan politik itu harus menjadi sesuatu yang subtansi dan hakiki. Atas nama Pemda dan seluruh masyarakat Merauke, kami menyampaikan apresiasi dan penghargaan atas pelaksanaan demokrasi meskipun masih terdapat keprihatinan, kesedihan serta degradasi,”terangnya pada pembukaan rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan dan penetapan perolehan suara pemilu tahun 2019 tingkat Kabupaten Merauke di Swiss-Belhotel, Jumat (3/5).
 
Bupati mengungkapkan, peristiwa demokrasi ini tidak asing bagi kita sejak tahun 1955. Bahkan di era sejarah seperti itu ada ratusan partai dan silih berganti, namun kesadarannya jauh melebihi era moderen, teknologi dan perubahan peradaban. Pastinya ada yang sudah mengikuti pesta demokrasi berkali-kali sehingga sudah biasa, menjadi biasa dan sudah bisa. Tetapi dalam rangka menata NKRI yang terus menuju menjadi negara yang berkembang dan maju maka pelaksanaan demokrasi menjadi salah satu ciri dari negara itu bagaimana mengemban lalu lintas demokrasi itu dalam setiap tahapan.

“Kita patut berterima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia karena melalui perangkat-perangkat yang ada semua diatur sesuai dengan mekanisme, perundang-undangan dan peraturan agar proses demokrasi dari tahun ke tahun dapat berjalan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Sekarang kita menghadapi era baru dan pemilihan yang dilaksanakan mengikutsertakan pemilihan presiden maka dapat dipastikan selama 9 bulan dalam perspektif politik atau dalam marketing politik, yang ada di dalam persepsi masyarakat adalah pilpres. Jadi pilpres menjadi wacana yang mendominasi,”pungkasnya.