Manokwari,TP – Kepala Sub Bagian Umum Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Papua Barat, Eko P. Tunyanan mengatakan, dalam kurun waktu dua tahun terakhir, pihaknya terus berupaya mensukseskan gerakan literasi sekolah.
Ia menjelaskan, salah satu upaya yang dilakukan pihaknya untuk mensukeskan gerakan literasi tersebut dengan menjalin kerjasama dengan para akademisi di Perguruan Tinggi dan para guru di sekolah untuk membuat buku kumpulan cerita rakyat Papua Barat.
“ Di Papua Barat, belum ada materi bacaan berisi nilai-nilai budi pekerti dan kearifan lokal, sehingga LPMP Papua Barat melakukan pengumpulan cerita rakyat Papua Barat,” kata Eko kepada Tabura Pos di Kantor LPMP Papua Barat, Rabu (24/4)
Dalam pembuatan buku cerita rakyat Papua Barat,pihak LPMP Papua Barat bekerjasama dengan para guru tingkat SD hingga SMA, dan tim akademisi dari Universitas Cenderawasih dan Universitas Malang.
Al hasil, ungkap Eko, pihaknya telah berhasil membuat dua buku bacaan terkait kearifan lokal di Papua Barat. Cerita rakyat yang ada dipilih dan diambil dari semua kabupaten/kota di provinsi Papua Barat. “ Buku -buku itu sudah kita sebar ke semua daerah di Papua Barat sebagai buku bacaan bagi murid,” ungkap Eko.
Dari isi cerita rakyat tersebut, Ia berharap minat baca masyarakat bertumbuh dan dapat membina karakter anak didik di provinsi Papua Barat serta lebih mengenal kebudayaan Papua Barat.
Eko tidak menampik bahwa proses pembuatan buku cerita itu membutuhkan waktu dan biaya lumayan besar. Namun, lanjut Eko, LPMP Papua Barat akan terus meningkatakan kumpulan cerita rakyat dari kebudayaan masyarakat Papua Barat.
Ditambahkannya, gerakan literasi adalah sebuah gerakan dalam upaya menumbuhkan budi pekerti siswa yang bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis, sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat sebagaimana perintah Presiden RI, guna membentuk dan membina karakter para murid sejak dini.[CR46-R2]