Jayapura – Manajemen Bank Syariah Mandiri (BSM) Area Jayapura menargetkan pertumbuhan kinerja 15 persen pada tahun 2019.
Area Manager BSM Jayapura, Ari Suharso mengatakan target tersebut berdasarkan potensi yang dimiliki di wilayah area Jayapura yang merupakan wilayah sekor jasa dan perdagangan.
Pada tahun 2018, pihaknya mencatat kinerja mengalami kenaikan, dari sisi aset naik 27,83 persen atau Rp96 miliar, nilai itu diatas rata-rata industri perbankan sekitar 10-12 persen secara nasional berdasarkan data rapat kerja wilayah BSM.
“Untuk penyaluran pembiayaan (kredit) naik sekitar 25,87 persen yang lebih banyak ke sektor riil dan consumer atau Rp87 miliar. Penyaluran untuk kebutuhan primer seperti pembelian rumah atau kendaraan, ini yang paling tinggi, “kata Ari, Rabu (27/2/2019).
Dikatakan, pertumbuhan kinerja BSM pada tahun 2018 menunjukkan Papua dan Papua Barat sangat berpotensi untuk perbankan lantaran kinerja BSM secara nasional tak sampai 25 persen kendati dana pihak ketiga (DPK) naik hanya 1,34 persen.
Bertumbuhnya aset, penyaluran kredit dan DPK, kata Ari, berimbas pada naiknya laba BSM Area Jayapura 10,98 persen. Selain penyaluran kredit dan DPK, BSM juga menerima gadai dan investasi emas. Di wilayah timur Indonesia mulai dari Sulawesi, Maluku dan Papua, alternatif simpanan yang utama adalah emas.
“Berbeda dengan di Jawa yang masih didominasi property, di wilayah timur Indonesia pola investasinya emas, perkembangannya cukup pesat bahkan outstandingnya sudah mencapai Rp 14 miliar sepanjang 2018, “ucap Ari. (Zulkifli)