Pasific Pos.com
Pendidikan & Kesehatan

BPJS Kesehatan Jayapura Optimalisasi Prolanis

BPJS Kesehatan optimalisasi Prolanis integrasi program penyakit tidak menular. (Foto : Istimewa)

Jayapura – Prolanis adalah suatu sistem yang memadukan antara penatalaksanaan pelayanan kesehatan dan komunikasi bagi sekelompok Peserta dengan kondisi penyakit tertentu (Diabetes Melitus (DM)Tipe 2 & Hipertensi (HT), melalui upaya penanganan penyakit secara mandiri.

Kepala Bidang Penjaminan Manfaat Primer, Yuni Kendek menjelaskan tujuan pengelola Prolanis, yaitu mendorong peserta penyandang penyakit kronis mencapai kualitas hidup optimal dengan indikator 75 persen peserta terdaftar yang berkunjung ke Faskes KesehatanTingkat Pertama (FKTP) memiliki hasil “Baik” pada pemeriksaan spesifik terhadap penyakit DM Tipe 2 dan HT sesuai Panduan sehingga dapat mencegah timbulnya komplikasi penyakit.

“Salah satu aktifitas yang ditujukan bagi peserta Prolanis adalah pemeriksaan penunjang yang berguna sebagai alat ukur pemantauan status kesehatan peserta Prolanis dalam mencapai indikator keberhasilan program. Hasil pemeriksaan penunjang dapat menunjukan dampak perubahan dari terapi yang diberikan dan menunjukkan kemungkinan komplikasi yang terjadi akibat penyakit kronis yang diderita,” jelas Yuni belum lama ini.

Poin penting dalam capaian Prolanis, sebelum peserta ingin menjadi peserta prolanis, peserta harus menandatangani surat pernyataan kesediaan dalam program prolanis, sebagai bentuk komitmen peserta dalam mematuhi semua kegiatan dalam program prolanis yang dikelola oleh FKTP.

Melakukan reminder secara berkala terhadap aktivitas pelaksanaan kegiatan prolanis (peserta prolanis berkunjung dan di periksa), setelah peserta berkunjung dipastikan agar data dilakukan input data pada aplikasi Pcare.

Pada saat kegiatan kelompok agar dapat diinput pada aplikasi Pcare selain dimenu kegiatan kelompok, di input juga pada menu kunjungan sakit.

Agar dapat dilakukan pemeriksaan rutin setip bulan bagi peserta prolanis, melakukan reminder terhadap pemeriksaan penunjang 6 buln sekali. Yang dapat dilakukan di Laboratorium kerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Jayapura.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaen Jayapura, Khairul Lie, mengatakan bahwa program Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Program Prolanis ini kita harus memperbaiki system yang masih kurang sehingga pelayanan yang dilakukan FKTP betul-betul bisa di catat sebagai peningkatan prolanis di BPJS Kesehatan dan bisa lebih dimaksimalkan.

“Kita harapkan pada Optimalisasi yang bisa kita kerjakan dimana Posbindu dan Poslansia ini tinggal kita pikirkan bagaimana caranya dengan syarat prolanis tadi yang disampaikan oleh BPJS Kesehatan,” ucap Khairul.

“Sehingga apa yang kita kerjakan bisa masuk dalam program prolanis, karena prolanis banyak indikatornya yang harus kita kerjakan di FKTP sehingga penentuan diagnostic awal sudah kita kerjakan, mudah-mudahan optimalisasi bisa berlangsung agar kita bisa mendapatkan solusinya atas apa yang ada dalam program kita dan apa yang di berikan oleh BPJS Kesehatan bisa menjadi efektif,” tandasnya.