Selama Ramadan dan Idul Fitri 1440 Hijriah
Jayapura – Kantor Bank Indonesia (BI) Perwakilan Provinsi Papua menyediakan uang tunai sebesar Rp 4,8 triliun selama Ramadan dan Idul Fitri 1440 Hijriah/2019 Masehi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Papua, Joko Supratikto mengatakan, pihaknya memproyeksikan terjadi kenaikan 23 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2018.
“Kebutuhan khusus untuk Idul Fitri/lebaran sekitar Rp 2,7 triliun, ini hasil koordinasi BI dan perbankan serta pihak terkait. Kami juga sudah menyediakan uang yang cukup banyak di BI Papua sekitar Rp 4,7 triliun, belum lagi ada tambahan dari Depo BI di Makassar untuk uang pecahan kecil (UPK) sebesar Rp 54 miliar, jadi total ada Rp 4,8 triliun untuk Ramadan dan Idul Fitri tahun ini,” ujar Joko, Rabu (8/5/2019).
Pihaknya juga membuka pelayanan penukaran uang melalui kas keliling dengan frekuensi lebih banyak. “Rutin hari biasa 2 kali seminggu biasanya di Pasar Hamadi, depan Sagu Indah Plaza (SIP) dan Waena, tetapi selama Ramadan dan menjelang lebaran, pelayanan kas keliling setiap hari dengan titik lokasi berpindah-pindah di tempat keramaian yang cukup tinggi termasuk di halaman Kantor Gubernur Papua,” ucap Joko.
“Juga bersama perbankan melayani penukaran UPK. Pelayanan akan dimulai pekan depan. Oleh sebab itu, masyarakat tak perlu khawatir atas ketersediaan uang kecil, uang baru maupun uang besar,” lanjutnya.
Joko mengatakan, kebutuhan uang di Papua dominan pecahan Rp 100.000, kendati begitu, pihaknya tetap menyediakan UPK untuk transaksi. Meningkatnya ketersediaan uang tunai pada periode Ramadan dan lebaran tahun ini, kata Joko, disebabkan permintaan dari masyarakat untuk transaksi mengalami peningkatan.
Penarikan uang oleh perbankan dari BI Papua, kata Joko, terjadi dua pekan sebelum lebaran, tetapi akan masuk lagi ke BI Papua satu sampai dua bulan setelah lebaran.
“Tetapi uang masuk ke BI bentuknya tidak layak edar lagi atau sudah lusuh, siap diracik kembali,” ujarnya. (Zulkfli)