Jayapura – Banjir bandang dan longsor yang menimpa 4 kelurahan (Kelurahan Hinekombe, Dobonsolo, Sentani Kota, dan Doyo Baru) di Distrik Sentani, Kota Jayapura, Papua pada Sabtu malam tanggal 16 Maret 2019 telah menyisakan pilu bagi warga Jayapura dan sekitarnya. Bencana tersebut menyebabkan 112 orang korban jiwa, 159 orang korban luka, dan ±4.273 orang mengungsi. Selain itu, terjadi kerusakan pada 2.287 rumah, 59 sekolah, 5 jembatan, 2 gereja, 1 masjid, 1 pasar dan 1 puskesmas.
Untuk meringankan beban korban bencana tersebut, Bank Indonesia Provinsi Papua menyalurkan paket bantuan kepada posko-posko utama dengan konsentrasi pengungsi yang cukup besar seperti Posko Gunung Merah, Posko HIS, Posko Stadion Barnabas, STAKIN dan Gor Koware.
Selain itu, distribusi bantuan juga disalurkan kepada daerah terpencil yang belum tersentuh bantuan yaitu di Yongsu, Kampung Ormu, Kampung Yoboi dan Kampung Asei Besar, Sentani. Akses ke daerah tersebut hanya bisa dilalui menggunakan perahu dan sebagian besar korban bencana masih bertahan di tempat tinggalnya sehingga kesulitan mendapatkan kebutuhan pokok.
Dalam melakukan penyaluran bantuan Bank Indonesia Provinsi Papua bekerja sama dengan BNPB Daerah Provinsi Papua, Polda Papua dan Kodam Cenderawasih, hal ini dilakukan agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran, berjalan lancar dan sesuai dengan kebutuhan para pengungsi.
KPwBI Provinsi Papua menyalurkan bantuan dalam bentuk bahan makanan, makanan siap saji, selimut, terpal, peralatan sanitasi, obat-obatan, pakaian, susu bayi dan peralatan sekolah. Bantuan tersebut diperolah dari Kantor Pusat Bank Indonesia, Ikatan Pegawai Bank Indonesia (IPEBI) Pusat, Provinsi Papua dan beberapa daerah lain, serta beberapa sumbangan sukarela dari kalangan pegawai Bank Indonesia di seluruh Kantor Perwakilan dalam maupun luar negeri.
“Selain pemberian bantuan, Bank Indonesia Provinsi Papua bekerja sama dengan Wahana Visi Indonesia melakukan pendampingan kepada anak-anak korban bencana agar tidak mengalami trauma di kemudian hari,” kata Joko Supratikto, Kepala KPw BI Provinsi Papua dalam siaran persnya, Rabu (1/5/2019).
Dikatakan, pendampingan dilakukan di Posko Gor Stadion Barnabas memberikan hiburan, trauma healing dan materi edukasi mengenai menabung dan penggunaan uang, kebersihan dan kesehatan seperti cara mencuci tangan dan menggosok gigi.
Lebih lanjut, Bank Indonesia Provinsi Papua juga bekerja sama dengan Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI) mengadakan workshop mengenai trauma healing kepada pengungsi terdampak bencana. Workshop ini diadakan selama 2 (dua) hari di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua dengan peserta terdiri dari masyarakat umum dan psikolog.
“Pemberian bantuan ini sebagai bentuk kepedulian dan respon cepat tanggap Bank Indonesia serta dukungan kepada Pemerintah Daerah dalam mengahadapi kondisi darurat bencana,” ucapnya.
Diharapkan dengan bantuan yang diberikan dan upaya-upaya yang telah dilakukan oleh KPwBI Provinsi Papua dapat meringankan beban dan memulihkan trauma para korban bencana banjir bandang Sentani serta kembali memulihkan kegiatan perekonomian warga yang sempt lumpuh.
Penyaluran bantuan ini juga merupakan bentuk komitmen KPwBI Provinsi Papua untuk selalu hadir bagi masyarakat Papua. (Zulkifli)