Pasific Pos.com
Papua Barat

Berdekatan dengan Tempat Ibadah, Tempat Hiburan ini akan Ditertibkan

Manokwari, TP – Terdapat banyak Tempat Hiburan Malam (THM) dan tempat hiburan lain di Manokwari. Bahkan, ada tempat hiburan yang dekat dengan tempat ibadah.

Terkait hal itu, Sekda Kabupaten Manokwari, Aljabar Makatita saat dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum memperoleh data terkait jumlah THM dan tempat hiburan lain dari Dinas Pariwisata, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Manokwari. Namun, jika ada tempat hiburan yang dekat dengan tempat ibadah, akan ditertibkan.

“Kita mengharapkan data itu sampai ke kami, sehingga kita bisa lihat seperti yang disampaikan teman-teman media bahwa ada yang dekat tempat ibadah, itu panti pijat mana saja atau tempat hiburan mana saja, ini memang harus ditertibkan,” tegas Makatita kepada wartawan di Gedung Wanita, Jalan Percetakan Negara Manokwari, Selasa (18/6).

Dia berterima kasih kepada para jurnalis yang memberikan informasi terkait THM yang dekat dengan tempat ibadah di Manokwari. “Jadi terima kasih atas masukan, atas koreksi yang ada. Mudah-mudahan dalam waktu dekat, tidak terlalu lama kita akan inventarisir keberadaannya,” sebutnya.

Sedangkan terkait tempat prostitusi di Pasar Sanggeng yang masih beroperasi, Makatita mengatakan, dirinya sudah menginstruksikan Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Manokwari untuk berkoordinasi dengan pihak Pos Pol Wariori. Sebab, menurut dia, sangat ironis sekali pos polisi ada di dekat tempat itu, tapi ada kegiatan yang sebenarnya tidak boleh ada di Kota Manokwari.

“Apalagi di tengah kota seperti itu, apakah terpantau oleh Pos Pol Wariori atau tidak. Itu nanti kepala Kesbangpol akan berkoordinasi dengan mereka,” sebutnya.

Dirinya juga sudah memberikan petunjuk kepada Kepala Dinas Sosial untuk mendata yang terlibat dalam praktik prostitusi itu. Setelah didata, mereka akan disurati untuk datang ke kator Bupati Manokwari untuk mengikuti dialog dengan Pemkab Manokwari.

“Mau tidak mau, tempat itu harus dibongkar, itu bukan tempat untuk melakukan hal-hal yang tidak kita inginkan di tengah-tengah Kota Manokwari. Apalagi masyarakat Manokwari kita mengenal kota ini sebagai Kota Injil, sangat ironis,” imbuhnya.

Makatita juga mengharapkan tua-tua adat di sekitar Sanggeng, bersama dengan tokoh masyarakat setempat ikut memantau tempat tersebut. Jika bisa, sebelum pemerintah memanggil mereka, tua-tua adat dan tokoh masyarakat sudah bisa menyelesaikannya terlebih dahulu.

“Kita berharap tua-tua ada di sekitar situ, tokoh masyarakat yang ada di sekitar itu ikut memantau, dan kalau bisa sebelum pemerintah memanggil mereka sudah diselesaikan sendiri,” tukasnya.[BNB-R3]