Jayapura – Belasan Sekolah yang berada di Tiga di Distrik yang ada di Kabupaten Nduga terancam tidak dapat melakukan ujian nasional lantaran situasi kamtibmas belum kondusif hingga saat ini.
Hal tersebut diungkapkannya Wakil Bupati Kabupaten Nduga Wenitus Nimiangge ketika ditemui di Kota Jayapura, Sabtu (2/2) sore.
Ia menerangkan tiga distrik yang terancam tidak dapat melakasanakan ujian nasional yakni Distrik Mapenduma, Mbua dan Distrik Yigi.
“Ada belasan sekolah mulai dari SD, SMP, hingga SMA yang ada di beberapa distrik tidak dapat berjalan baik proses belajar mengajar selain itu terancam tidak dapat melaksanakan agenda nasional dalam Ujian dan itu disebabkan karena kejadian penembakan yang terhjadi sejak Desember lalu,” jelasnya.
Wenitus Nimiangge pun mengungkapkan, apabila Ujian nasional nantinya berjalan maka solusi utama, iyalah peserta ujian dari masing-masing sekolah akan dialihkan kesekolah lain yang berada di Distrik yang aman tanpa ada gangguan kelompok sparatis.
“Kami anak lakukan ujian di sekolah terdekat apabila kondisi keaman tidak setabil dan mereka akan di alihakan ke Kenyam Ibukota Kabupaten Nduga, dan Wamena Kabupaten Jayawijaya,” terangnya.
Meski secara keseluruhan dibeberapa wilayah belum sepenuhnya kondusif, Wentius mengimbau agar masyarakat yang mengungsi ke daerah lain hingga ke Wamena, dapat segera kembali dan beraktifitas seperti biasa.
“Untuk ujian nanti bagi sekolah yang tidak ada gangguan di wilayahnya bisa digelar di tempat. Dan yang masih ada gangguan seperti dari Yuguru sampai di Mbua diarahkan ke kenyam, selain daerah itu masih normal di distrik masing-masing,” jelasnya.
Sementara itu, mewakili Kementerian Pendidikan, Kepala Sub Bagian Umum Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Papua, Ponto Yelipele mengatakan bahwa pihaknya sangat menghendaki proses belajar mengajar di Kabupaten Nduga dapat berjalan seperti biasanya.
“Kami sebagai perpanjangan tangan dari kementerian pendidikan menyampaikan duka yang mendalam dari Pak menteri atas insiden yang terjadi di Nduga selama beberapa waktu, dan kami sangat menyayangkan hal ini harus terjadi. Tapi dalam kondisi apapun, kami sangat menghendaki agar layanan pembelajaran terkait proses belajar mengajar harus berjalan karena itu penting,” ungkapnya.
Ponto menuturkan bahwa pihaknya sangat berharap agar pemerintah setempat dapat menjamin para siswa sekolah di Kabupaten Nduga untuk mengikuti tahapan Ujian Nasional yang akan berlangsung pada 1 April bagi tingkat SMA.
“Kami sangat berharap pemerintah dan pihak terkait harus menjamin bahwa anak-anak sekolah ini harus melaksanakan ujian secara baik. Dan sekarang ini adalah waktunya untuk mereka harus latihan LKS dan seterusnya, sehingga kami tim dari kementerian juga nanti akan turun di lapangan mengecek sejauh mana kita siapkan itu agar bisa berjalan,” jelasnya.
Ia menambahkan, jika kementerian juga segera menurunkan tim untuk melihat langsung kondisi para siswa sekolah yang mengungsi di Wamena yang kabarnya menggelar proses belajar mengajar di gereja-gereja untuk memastikan kesiapan dan kondisi mereka menuju hari H pelaksanaan ujian.
“Kami akan membuat satu langkah untuk mengajak dan menggandeng para kepala dinas dan kepala sekolah disana. Kita juga sudah lakukan pendekatan dengan pemerintah dan sudah mengekspos situasi dengan pihak luar, karena ini situasi nasional dan semua orang mesti melihat ini dan akan kita coba langkah persuaif dan tim kami akan berada di lapangan untuk mengawal itu,” pungkasnya