JAYAPURA,- Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menggelar Konsolidasi stakeholder penguatan masyarakat dalam rangka pengawasan pemilu di Papua, Kamis (11/4/2019).
Konsolidasi ini melibatkan sejumlah stakeholder diantaranya para tokoh masyarakat, agama, pemuda dan mahasiswa serta perwakilan instansi terkait.
Ronal Manoach, Anggota Bawaslu Papua menyampaikan, kegiatan ini merupaka agenda strategis dalam rangka pengawasan partisipatif, apalagi waktu pemilu kurang sebulan lima hari lagi.
Ia mengatakan, semangat untuk pencegahan harus dilakukan semaksimal mungkin. Sebab keberhasilan pencegahan (pemilu) bukan pada penindakan, tetapi jika berhasil dalam melakukan pencegahan pelanggaran tentunya akan menjadi suatu kebanggaan tersendiri bagi para penyelenggara pemilu dalam hal ini Bawaslu.
“Kegiatan ini kita mengundang tokoh agama, masyarakat, semua elemen, kita berdiskusi, saling bertukar informasi terkait dengan kondisi proses pemilu di Papua,”ungkap Ronal.
Disinggung soal peran stakeholder dalam melakukan pencegahan pemilu? Ronal menuturkan, stakeholder merupakan bagian penting dari pengawasan partisipatif.
“Jadi mereka ini yang nantinya bersama bawaslu turun ke masing masing daerahnya, mensosialisasikan apa yang didapat seperti misalnya bawaslu tidak bisa sendiri mencegah terjadinya money politik, intimidasi kekerasan. Sebab itu kewenangan tokoh tokoh (stakeholder) menjamin proses di TPS (tempat pemungutan suara).
Ronal menambahkan, untuk kerawanan pemilu di Papua masih di seputaran money politik (politik uang), surat C6 atau surat pemberitahuan, lalu terkait integritas baik tingkat bawah yakni KPPS, TPS hingga di PPD dan KPU, intmidasi kekerasan serta hal non tekhnis lainnya semisal keamanan. Namun terkait hal ini aparat keamanan telah menjaminnya.
“Mengawasi ini memang tugss bawaslu, tapi secara hakekat demokrasi semua elemen masyarakat wajib terlibat, tugas ini milik seluruh rakyat,” kata dia.