Pasific Pos.com
Ekonomi & BisnisHeadline

Bank Indonesia Perkirakan Ekonomi Papua Tumbuh Hingga 9,2 Persen

Diseminasi laporan perekonomian Papua

Jayapura : Dalam acara Diseminasi Laporan Perekonomian Provinsi Papua, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Juli Budi Winantya mengatakan, jika pihaknya dalam hal ini Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua telah memprediksi pertumbuhan ekonomi di Bumi Cenderawasih pada tahun 2022 meningkat sekitar 8,2 hingga 9,2 persen.

“Kita perkirakan di sekitar 8,2 hingga 9,2 persen. Ini keseluruhan di tahun 2022 ya, sehingga kita ada disekitaran itu nanti dalam pertumbuhan ekonomi di tahun 2022,” kata Juli Budi Winantya kepada sejumlah Wartawan usai mengikuti acara Desiminasi Laporan Perekonomian Provinsi Papua yang berlangsung di Hotel Mercury, Kota Jayapura, Senin 25 April 2022.

Dikatakan, hal tersebut dikarenakan mobilitas masyarakat di Papua sudah mulai, kemudian keyakinan kosumen pun meningkat, meskipun pandemi Covid-19 belum berlalu.

“Jadi, indokatornya seperti mobilitas masyarakat yang mulai meningkat kemudian juga ada keyakinan konsumen. Kita juga survei untuk melihat keyakinan konsumen itu sudah meningkat termasuk indikator pembayaran,” terangnya.

Menurutnya, transaksi masyarakat meningkat lantaran menggunakan kartu debit, kartu kredit dan QRIS. Sehingga itu juga sangat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Papua.

Untuk itu, kata Juli, pihaknya berharap melalui perkembangan dan peningkatan ini dapat menumbuhkan perekonomian di Papua menjadi semakin lebih baik lagi kedepannya.

“Dengan mobilitas yang meningkat dan tingkat vaksinnya nanti lebih maju lagi, maka diharapkan pertumbuhan ekonomi kedepannya akan semakin meningkat,” harapnya.

Namun diakui, jika angka pertumbuhan ekonomi di Papua tahun ini, tak sebaik tahun lalu. Kendati demikian, pihaknya tetap prediksi pertumbuhan ekonomi ini nanti sudah sangat bagus.

“Jadi 8,2 sampai 9,2 memang tidak setinggi tahun lalu. Karena tahun lalu kan 15,11 persen, tapi angka 8 sampai 9 persen itu adalah angka yang cukup tinggi untuk pertumbuhan ekonomi,” paparnya. (Tiara).